Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Wilda Nurfadhilah Minta Polemik Penghargaan Individu Proliga 2023 Disudahi: Stop Senggol Menyenggol

Kapten Bandung BJB Tandamata Wilda Nurfadhilah meminta polemik terkait penghargaan individual Proliga 2023 dihentikan.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Wilda Nurfadhilah Minta Polemik Penghargaan Individu Proliga 2023 Disudahi: Stop Senggol Menyenggol
Tribunnews/Hafidh Rizky
Wilda Nurfadhilah Sugandi (kanan) bersama Yulis Indahyani (kiri) ketika melakukan selebrasi kemenangan Bandung BJB Tandamata atas Jakarta Pertamina Fastron di GOR Sritex Solo, Minggu (12/3). Bandung BJB Tandamata juara putaran 2 final four Proliga 2023 setelah menang 3-1. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapten Bandung BJB Tandamata, Wilda Nurfadhilah meminta polemik terkait penghargaan individual Proliga 2023 dihentikan.

Wilda yang merupakan Middle Block BJB Tandamata ini ingin menyudahi perbedatan yang sebelumnya ramai diperbicarakan pecinta bola voli tanah air.

"Aku disini mewakili dan menyampaikan suara dari temen-temen yang terkait di acara Proliga 2023 kemarin," buka Wilda melalui unggahan Instagram storynya @wildanurfadhillahh.

"Dimohon sangat amat untuk stop dan tidak menyenggol siapapun secara pribadi baik pemain ataupun MC yang bekerja di Proliga kemarin, dan kalau bisa juga untuk para petinggi dan pengurus bola voli Indonesia," ungkap pevoli 28 tahun ini.

Wilda sebelumnya sempat menyoroti kontroversi penghargaan Proliga 2023. Middle blocker Bandung BJB Tandamata ini secara gamblang mempertanyakan apa yang menjadi tolak ukur dari pemberikan gelar penghargaan jika tak merujuk kepada data dan statistik.

Baca juga: Kontroversi Penghargaan Individual Proliga 2023 Putri: Tak Ada Nama Wilda Siti Nurfadilah

Namun lebih lanjut, Wilda tak mempermasalahkan hal itu lantaran dia ingin memberikan kesempatan itu kepada para juniornya.

Tak hanya Wilda, banyak pecinta voli yang juga menyoroti penghargaan Proliga 2023 putri yang dinilai tidak tepat sasaran.

Berita Rekomendasi

Hal ini memicu kontroversi hingga menjadi bahan pergunjingan di kalangan pecinta bola voli Tanah Air.

Tak sedikit pecinta bola voli Indonesia melemparkan kekecewaannya kepada para atlet langsung. Salah satunya melalui pesan direct message di media sosial Instagram.

Kini Wilda merespon hal itu. Ia ingin perdebatan tersebut dihentikan demi nama baik per bola volian di Indonesia. Ia mengajak pecinta bola voli untuk fokus pada event selanjutnya.

"Yang pertama, kami disini hanya pemain dan MC yang bekerja di event Proliga. Dimana MC hanya membacakan apa yang harus dibacakan dengan gayanya seperti biasa dari tahun ke tahun yang lebih mengarah ke 'sport entertainment'. Jadi memang dengan gaya bicaya yang santai dan have fun.""

"Kedua semua pemain hanya bermain, dengan mereka diberikan kesempatan menjadi best di tiap-tiap bidangnya itu adalah rejekinya masing-masing atas hasil kerja keras mereka sendiri, dengan penilaian para petinggi menurut keputusan mereka."

"Jadi mari stop senggol menyenggolnya untuk kebaikan bola voli Indonesia kita bersama, dan untuk nama baik per bola volian Indonesia juga, jadi mari fokus untuk event-event selanjutnya yang sebentar lagi akan datang," kata Wilda.

IG Wilda Nur
Kapten Bandung BJB Tandamata WIlda Nurfadhilah meminta polemik terkait penghargaan individual Proliga 2023 dihentikan.

Baca juga: Tak Dapat Penghargaan Individu Proliga 2023, Wilda Siti Nurfadilah Pertanyakan Dasar Keputusannya

Penjelasan Pihak Proliga 

Sebelumnya, Direktur Proliga Hanny S. Surkatty telah menjelaskan dasar penilaian penghargaan individu Proliga 2023.

Hanny mengatakan, penilaian tersebut dihitung bukan dari babak reguler, melainkan sejak gelaran final four Proliga 2023 berlangsung.

Atas dasar tersebut, maka keluarlah nama-nama pemain yang meraih penghargaan yang kemudian menjadi polemik di kalangan pecinta voli.

Beberapa yang disorot yakni penghargaan Top Skor yang diraih Fernanda Tome. Jika menilik statistik selama final four, memang sebenarnya Fernanda Tome lah yang berhak meraih penghargaan top skor tersebut.

“Kemarin itu kalau top skornya kita hitung dari final four,” terang Hanny saat menghadiri Konferensi Pers di GOR Among Raga, Jogja, Minggu (19/3/2023).

“Dan hal itu (penghitungan top skor) sudah kita beritahukan kepda seluruh tim,” katanya menambahkan.

Hanny juga menegaskan bahwa penghitungan penghargaan individu itu bukan hanya untuk top skor.

Akan tetapi memang penghitungan mulai dari final four dilakukan untuk seluruh penghargaan individu mulai dari MVP sampai top skor.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas