Drama Jelang MotoGP Argentina 2023 soal Sanksi Marc Marquez, Razlan Razali: Hukum Lebih Berat
Jelang MotoGP Argentina 2023, rentetan drama soal sanksi Marc Marquez hingga Razlan Razali pendidi RNF menuntut untuk hukuman yang lebih berat.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Menyongsong balapan MotoGP Argentina 2023 menyuguhkan drama soal sanksi Marc Marquez.
Di mana FIM semula telah mengganjar Marc Marquez sanksi double long lap penalty di MotoGP Argentina 2023 namun direvisi gegara sang rider absen di Negeri Tango.
FIM memodifikasi sanksi itu dengan rilisan baru bahwa Marc Marquez tetap akan melakoni double long lap penalty jika telah kembali balapan.
Hanya saja Repsol Honda mengajukan banding karena dianggap tidak sesuai kesepakatan awal. Namun Razlan Razali selaku bos RNF menuntut Marc Marquez dihukum lebih berat.
Baca juga: Repsol Honda Ajukan Banding Kepada FIM soal Sanksi Marc Marquez di MotoGP Argentina 2023
Drama dari kedua tim pabrikan MotoGP 2023 itu nampak jadi perhatian khusus lantaran menuai banyak sorotan.
Razlan Razali mengatakan tuntutan itu lantaran Marc Marquez telah menubruk pembalapnya, Miguel Oliveira.
"Setelah hari Minggu itu semua orang membicarakan insiden (Crash Marquez-Oliveira) tersebut dan semua orang setuju bahwa dia telah melakukan ini berkali-kali sebelumnya dan apa yang kami lihat di Portimão sangat mengejutkan," kata Razlan Razali dilansir Speedweek.
"Kami mengharapkan hukuman yang lebih berat. Tapi double long lap penalty? Anda hanya bisa menyebutnya itu hanya lelucon."
Tuntutan bos RNF tampaknya belum dapat direalisasikan lantaran Repsol Honda masih menuntut hak Marc Marquez soal sanksi tersebut.
Adapun pengajuan banding tim Repsol Honda adalah menginginkan sebuah kebijakan yang jelas karena dirasa tidak sesuai dengan kesepakatan awal dan aturan MotoGP saat ini.
"Sehubungan dengan sanksi yang dijatuhkan FIM kepada Marc Marquez atas insiden balapan yang terjadi di Grand Prix Portugal, Tim Repsol Honda menganggap modifikasi penalti tersebut berupa perubahan kriteria kapan seharusnya penalti diterapkan. dan bahwa modifikasi ini dikeluarkan oleh FIM dua hari setelah sanksi awal bersifat final dan definitif, tidak sesuai dengan peraturan FIM untuk Kejuaraan Dunia MotoGP saat ini," sebagaimana ditulis di laman Repsol Honda.
"Untuk alasan ini, Tim Repsol Honda bermaksud untuk menggunakan semua cara yang ditawarkan oleh peraturan yang berlaku untuk membela hak dan kepentingannya yang sah, yang dianggap telah dilanggar sebagai hasil dari resolusi terbaru yang diadopsi, dan khususnya telah diserahkan sebagaimana mestinya. Banding di hadapan FIM Appeal Steward."
Oleh karena itu, Repsol Honda berharap FIM kembali mengkaji sanksinya dan tim sayap tunggal mengepak berjuang untuk mempertahankan hak Marquez.
Sampai saat ini, belum ada jawaban pasti dari FIM terkait kebijakan final seperti apa yang dipilih untuk Marquez.
Namun Razlan Razali memberi wejangan agar FIM harus cerdik dalam mengambil keputusan.
"Saya pikir para pengurus harus merumuskan keputusan jauh lebih baik," kata Razlan.
"Mungkin mereka tidak tahu kapan hukuman mereka akan diumumkan sebab Marc Marquez akan dinyatakan tidak mengikuti GP Argentina."
"Karena jelas hukuman hanya berlaku jika Anda kembali ikut balapan. Para steward harus lebih pintar soal itu."
(Tribunnews.com/Niken)