Singapore Open 2023: Jojo-Ginting Cs Jajal Lapangan Tanding, Adaptasi Kok dan Embusan Angin
Anthony Sinisuka Ginting cs., secara bergantian berlatih di dua lapangan. Yaitu di lapangan 2 dan 3 yang berada di sisi sebelah kanan-kiri arena.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Singapore Open 2023: Jojo-Ginting Cs Jajal Lapangan Tanding, Adaptasi Kok dan Embusan Angin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Skuad bulutangkis Indonesia menjajal latihan perdana di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura, Senin (5/6/2023).
Selama dua jam, tim merah-putih menjalankan latihan secara semaksimal untuk beradaptasi dengan lapangan jelang berlaga di Singapore Open 2023.
Anthony Sinisuka Ginting cs., secara bergantian berlatih di dua lapangan. Yaitu di lapangan 2 dan 3 yang berada di sisi sebelah kanan-kiri arena.
Baca juga: Rekap Hasil Final Thailand Open 2023, Indonesia Tanpa Gelar, Korsel Berjaya
Sebanyak 17 wakil atau 31 pemain skuad Merah-Putih bisa berlatih secara bergantian. Menjelang pertandingan, seperti negara lain, pemain Indonesia hanya mendapat kesempatan sekali latihan di main court.
Selain di main court, pemain juga masih bisa meneruskan latihan selama satu jam di practice court. Di sini tersedia lima lapangan yang bisa digunakan berlatih bergantian.
Para wakil Indonesia itu berkesempatan mencicipi atmosfer arena kejuaraan level BWF Super 750 yang memperebutkan total hadiah 850 ribu dolar AS tersebut.
Dalam masa adaptasi tersebut, para wakil Indonesia itu mengaku adaptasi terhadap hembusan angin menjadi fokus utama.
"Sejauh ini latihannya sudah oke. Saya harus beradaptasi dengan arena kejuaraan. Saya bisa menjajal dua lapangan. Cuma memang lapangannya berangin. Ini yang harus diadaptasi," ujar Gregoria Mariska Tunjung, wakil tunggal putri.
Senada dengan Gregoria, tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengatakan bahwa lapangan Singapore Indoor Stadium itu cukup berangin.
Tak hanya beradaptasi dengan hembusan angin, Ginting mengtakan dirinya juga melakukan penyesuaian dengan shuttlecock.
"Latihan ini berjalan baik. Saya harus beradaptasi dengan tata cahaya, shuttlecock, dan arah angin. Di lapangan, memang terasa ada hembusan angin," kata Ginting.
"Untuk shuttlecock, apa pun karakternya sebagai pemain saya harus siap dan menyiapkan bagaimana strateginya dengan karakter shuttlecock yang berbeda-beda," sambungnya.
Di sisi lain, tunggal putra Indonesia lainnya, Jonatan Christie, mengaku bahwa penerangan di lapangan tanding itu cukup baik, meski berangin.
"Arenanya memang sangat siap. Lampunya juga begitu terang. Untuk lapangan, memang berangin. Saya harus beradaptasi dengan baik dengan lapangan yang akan dipakai pertandingan," Ungkap Jonatan Christie.