Asosiasi Pemain Tenis Buka Suara Soal Kasus Aldila Sutjiadi/Miyu Kato, Siap Bantu Cari Keadilan
Asosiasi Pemain Tenis Profesional (PTPA) menyatakan bakal membantu kasus diskualifikasi yang dialami petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Pemain Tenis Profesional (PTPA) menyatakan bakal membantu kasus yang dialami petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, saat bertanding di ajang Grand Slam French Open 2023.
Diketahui, Aldila didiskualifikasi dari Grand Slam French Open 2023 saat dipasangkan dengan petenis Jepang, Miyu Kato, di sektor ganda putri.
Insiden tersebut terjadi saat Aldila/Kato bertanding melawan Marie Bouzkova/Sara Sorribes Tormo, Minggu, (4/6/2023).
Baca juga: Sosok Marie Bouzkova/Sara Sorribes Tormo, Biang Kerok Diskualifikasi Aldila/Kato di French Open 2023
Kejadian bermula saat Kato tak sengaja memukul bola yang mengenai ball girl di seberang pinggir lapangan.
Akibat dari ketidaksengajaannya itu, Kato lantas mendapat peringatan dari wasit.
Namun, Marie/Sara Tormo justru memperkeruh keadaan dengan melontarkan protes kepada wasit.
Alhasil, wasit yang awalnya hanya memberikan peringatan, akhirnya malah mendiskualifikasi Aldila/Kato.
Insiden yang dialami Aldila/Kato itu pun langsung menjadi buah bibir di kalangan netizen Indonesia, bahkan juga sempat diberitakan oleh media asing BBC.
Dan kini, PTPA yang didirikan oleh Novak Djokovic dan Vasek Pospisil juga ambil sikap terkait insiden diskualifikasi Aldila/Kato.
Dalam unggahan Twitter resminya, @ptpaplayers, PTPA menyebut bahwa keputusan wasit mendiskualifikasi Aldila/Kato sangatlah tak profesional dan tak adil.
“Persatuan Pemain Tenis Profesional (PTPA) menegaskan bahwa memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua individu yang terlibat dalam olahraga, terutama ball girl dan ball boy, adalah prioritas utama kami."
“Meski demikian, keputusan pada kelalaian Miyu Kato dan Aldila Sutjiadi sangat tidak proporsional dan tidak adil," bunyi pernyataan @ptpaplayers.
Lebih lanjut, PTPA juga siap membantu Aldila/Kato untuk mencari keadilan.
“Pemain harus memiliki akses ke proses penyelesaian sengketa yang adil ketika hak-hak mereka dilanggar. PTPA mengadvokasi mekanisme yang tepat yang memberi pemain suara dan mengatasi masalah mereka. Di sini, itu berarti mengembalikan hadiah uang dan poin peringkat Miyu dan Aldila, paling tidak."
“Keputusan, seperti diskualifikasi, harus dibuat dengan ketidakberpihakan, keadilan, dan tanpa pengaruh eksternal. Insiden ini menuntut perubahan mendasar. Hukuman berat untuk tindakan yang tidak disengaja merusak integritas olahraga dan membahayakan karier pemain," sambung pernyataan PTPA.
Selain itu, PTPA menyebut bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Federasi Tenis Prancis, Dewan Grand Slam, dan juga Kato.
Tindakan tersebut dilakukan untuk menjalin diskusi secara terbuka terkait insiden yang telah terjadi.
“Untuk mengatasi dan memperbaiki situasi ini, kami secara aktif memulai dialog dengan Federasi Tenis Prancis dan Dewan Grand Slam; kami telah melakukan kontak langsung dengan Miyu Kato. Tujuan kami adalah mendorong diskusi terbuka dan bekerja menuju lingkungan yang adil dan setara untuk semua pemain,” bunyi kalimat akhir dalam pernyataan PTPA.
Marie Bouzkova/Sara Sorribes Tormo Dirujak Netizen Indonesia
Marie/Sara merupakan rekan duet yang menjadi biang kerok insiden diskualifikasi yang dialami Aldila/Kato.
Ya, Marie/Sara disebut sebagai biang kerok lantaran aksinya yang memperkeruh keadaan dengan melontarkan protes kepada wasit.
Alhasil, para netizen Indonesia pun berbondong-bondong membicarakan Marie/Sara.
Banyak dari para netizen yang juga menggeruduk media sosial Instagram Marie @maryybou dan Sara @sarasorribes ramai diserbu netizen Indonesia.
Dianggap sebagai provokator, akun media sosial Instagram keduanya langsung dicari dan menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia.
Bahkan, akun centang biru pun juga terlihat mampir ke akun Instagram keduanya.
Co-Founder & COO of Ruang Guru, Iman Usman, terlihat menuliskan komentar di unggahan terakhir Marie.
Iman mengaku sangat kecewa atas tindakan Marie dan Sara yang dinilai tidak suportif.
"Sangat kecewa dengan tingkah laku anda yang tidak sportif," tulis akun @imanusman.
Seorang fotografer kenamaan Indonesia, Unggul Santosa, juga terlihat mampir ke akun Instagram Marie.
"Jika Anda tidak bisa menjadi pemain tenis yang hebat, jadilah orang yang baik," tulis Unggul dalam akun @petrichor218.
Baca juga: Penyebab Aldila Sutjiadi/Miyu Kato Didiskualifikasi dari Tenis French Open 2023
Sosok Marie Bouzkova/Sara Sorribes Tormo
Marie Bouzkova dan Sara Sorribes tak berasal dari negara yang sama.
Marie berasal dari Republik Ceko, sedangkan Sara Sorribes adalah petenis berkewarganegaraan Spanyol.
Berusia 24 tahun, Marie saat ini menempati ranking 33 dunia.
Sementara itu, Sara yang berusia 26 tahun kini berada di ranking 132 dunia.
Selama berkarier sebagai petenis profesional, Marie dan Sara telah menorehkan sederet pretasi.
Salah satu pretasi ciamik Marie adalah Juara Prague Open 2022.
Serupa dengan Marie, Sara juga tercatat pernah mengangkat trofi juara Abierto de Guadalajara pada 2019 silam.
Berikut profil dari Marie dan Sara yang dikutip dari situs resmi WTA Tennis.
Profil Marie Bouzkova
Nama Lengkap: Marie Bouzkova
Tempat, tanggal lahir: Prague, Republik Ceko, 21 Juli 1998
Usia: 24 tahun
Tangan Dominan: kanan
Ranking saat ini: 33
Ranking tertinggi: 24
Profil Sara Sorribes Tormo
Nama Lengkap: Sara Sorribes Tormo
Tempat, tanggal lahir: Castellon, Spantol, 8 Oktober 1996
Usia: 26 tahun
Tangan Dominan: kanan
Ranking saat ini: 132
Ranking tertinggi: 32
(Tribunnews.com/Isnaini)