Fabio Quartararo: Yamaha Berubah Menjadi Ya Ampun di MotoGP 2023
Rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, sudah tak memiliki akal lagi untuk bisa bersaing di grid depan setelah timnya berubah menjadi Ya Ampun
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Tak ada kata lain yang tepat untuki menggambarkan perasaan Fabio Quartararo selain "kecewa" di MotoGP 2023.
Tren minor membayangi Monster Energy Yamaha di MotoGP 2023, membuat Fabio Quartararo memandang pesimis seri ketujuh yang akan berlangsung di Sirkuit Sachsenring, Jerman.
MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring memang bukan lintasan yang identik dengan motor maupun pembalap Yamaha.
Marc Marquez menjadi satu-satunya rider layak mendapatkan sematan raja MotoGP Jerman.
Baca juga: Sorotan MotoGP Jerman 2023 - Marc Marquez vs Bagnaia, Duel Raja Lawan Pecundang Sachsenring
Sejak debut di kelas premier musim 2013, Marc Marquez total mengumpulkan 8 kemenangan, kecuali edisi 2020 karena Covid-19 dan 2022 akibat pemulihan cedera.
Tak heran jika kemudian pembalap andalan Resol Honda tersebut begitu diunggulkan untuk meraih podium pertama di Jerman.
Bahkan dominasi empunya nomor #93 ini melahirkan pepatah baru.
Jack Miller menjadi pelopornya dengan menyebut "Marc Marquez tetap bisa meraih kemenangan di Sachsenring sekalipun balapan menggunakan satu tangan".
Namun pabrikan tim lain, khususnya Yamaha bukannya tanpa peluang untuk meraih hasil positif di Jerman.
Yamaha misalnya, mereka memilikii kenangan manis musim lalu saat Fabio Quartararo menjadi raja baru Sachsenring berhubung absennya Marc Marquez.
Hasil ini setidaknya menjadi pelecut dan motivasi Quartararo untuk mengulang sukses serupa.
Akan tetapi juara dunia MotoGP 2021 ini memilih untuk mawas diri. Pembalap asal Nice, Prancis ini sadar bahwa Yamaha kini berubah menjadi "Ya Ampun" karena performanya cenderung menurun.
Mau tak mau harus diakui, dua pabrikan Jepang di MotoGP 2023, Yamaha dan Honda kesulitan untuk berevolusi dalam hal pengembangan motor.
Imbasnya, deretan rider Yamaha dan Honda sulit bersaing di perburuan gelar juara dunia.