Dia mencoba memantapkan hatinya untuk mengambil jalan sebagai seorang atlet voli. Cobb mengikuti trial, karena pada saat itu untuk bisa bergabung dengan tim voli harus melalui seleksi. 

Gambaran suram semakin jelas di mata Cobb setelah trial hari pertama, namanya tak masuk dalam list untuk melaju ke fase selanjutnya.

Namun semuanya berubah ketika salah satu perguruan tinggi di Filipina, La Salle Collage, menawarinya untuk bergabung. 

"Saat itu pelatih Noel Orcullo meminta saya untuk berlatih. Setelah mengikuti intensitas latihan tinggi, mereka akhirnya memberikan kesempatan untuk bergabung," kenang Michelle Cobb.

"Setelah bergabung dengan tim, saya harus menyesuaikan bagaimana pola latihan, jam kuliah dan waktu belajarku. Itu menjadi momentum saya memiliki kepercayaan diri lagi," sambungnya menambahkan.

Debut Cobb bersama La Salle di kompetisi bola voli tingkat perguruan tinggi di Filipina (UAAP), dilakoni Michelle Cobb di musim 2018/2019. Saat itu dia menggantikans etter utama yang mengalami cedera.

"Saya ingat ketika saya mulai bermain untuk enam pertandingan pembuka setelah setter (utama) kami mengalami cedera," lanjutnya.

Setelah lama berkompetisi di UAAP, Michelle Cobb meninggalkan kompetisi dengan bergabung di klub voli profesional Filipina, Akari Power musim 2023.

Dia belajar dari pengalamannya yang penuh jalan berliku untuk sampai ke posisi sekarang.

"Saya melihat ke belakang di masa-masa sulit lalu bukan sebagai sebuah penyesalan, namun sebagai kekuatan untuk lebih memotivasi," terang pevoli berusia 24 tahun ini.

Kini, Michelle Cobb tengah merintis kariernya di timnas voli putri Filipina. Mengingat skuad yang diturunkan pada AVC Challenge Cup 2023 for Women ini bukanlah tim utama, melainkan lapis B.

Penggawa reguler tim voli putri Filipina yang tampil di SEA Games 2023 lalu seperti Michelle Gumabao hingga Valdez tak ambil bagian di kejuaraan voli Asia karena bertanding di PVL 2023.

(Tribunnews.com/Giri)