Diwartakan laman TheThao247, Federasi Bola Voli Vietnam belum bisa memutuskan apakah memberangkatkan timnya ke Prancis atau tidak untuk mengikuti FIVB Challenger Cup 2023.

Maklum, alasan pendanaan menjadi masalah utama karena dengan tiga turnamen voli beruntun yang diikuti, Vietnam jelas menggelontorkan dana yang tak sedikit. Mulai dari saat masih menjalani pemusatan latihan hingga tampil di laga final.

Namun jika bercermin dari partisipasi Vietnam, nominal fantastis yang dikeluarkan oleh federasi untuk tim voli putrinya terbilang tak mubazir karena endingnya bisa menorehkan prestasi bergengsi.

Sayangnya, Federasi Bola Voli Vietnam memandang realistis untuk tampil di FIVB Challenger 2023 bukan kejuaraan yang bisa diprediksi untuk dimenangkan oleh mereka.

Ini yang kemudian partisipasi Vietnam di FIVB Challenger Cup 2023 Prancis menjadi tanda tanya besar. 

Jika merujuk kepada kondisi, potensi untuk Vietnam digantikan oleh Timnas voli putri Indonesia di gelaran FIVB Challenger Cup 2023 terbuka lebar. Dengan syarat Vietnam benar-benar mengundurkan diri.

Sebagai contoh ialah pada AVC Cup for Men 2022, di mana Qatar yang mengundurkan diri, kemudian digantikan oleh China.

Case yang sama juga terjadi jika Vietnam memutuskan undur diri. Timnas voli putri Indonesia bisa saja menggantikan Vietnam untuk tampil di FIV Challenger Cup 2023 karena status mereka sebagai runner-up kejuaraan AVC Challenger Cup 2023 for Women.

Vietnam Menanti Subsidi

Vietnam bukannya tanpa masalah menyongsong FIVB Challenger Cup 2023 putri di Prancis.

Meski menegaskan komitmen untuk memberangkatkan tim ke Prancis, akan tetapi masalah pendanaan menjadi faktor non-teknis yang membayangi skuad asuhan Nguyen Tuan Kiet tersebut.

Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Federasi Bola Voli Vietnam, Le Tri Truong, pihaknya tengah memastikan bahwa adanya subsidi bagi tim-tim yang berlaga di FIVB Challenger Cup 2023 putri.

"Kami meninjau dengan cermat peraturan FIVB Challenge Cup 2023 untuk menyelesaikan prosedur pendaftaran anggota tim voli putri Vietnam di turnamen ini," bukanya dikutip dari laman TheThao Saigon.

"Biaya untuk mengikuti turnamen memang menjasi masalah utama, dan itu sulit karena pergi ke Prancis untuk bermain dengan uang dalam jumlah besar."