Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Lika-liku Greysia Polii di Olimpiade, Terseret Skandal dan Berakhir Sabet Medali Emas di Tokyo

Jalan berliku bak jadi jalur Greysia Polii selama berkiprah di Olimpiade hingga akhirnya meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Lika-liku Greysia Polii di Olimpiade, Terseret Skandal dan Berakhir Sabet Medali Emas di Tokyo
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Lika-liku Greysia Polii di Olimpiade, Terseret Skandal dan Berakhir Sabet Medali Emas di Tokyo - Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Jalan berliku bak jadi jalur Greysia Polii selama berkiprah di Olimpiade hingga akhirnya meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Bagaimana tidak, nama besar seorang Greysia Polii sempat terseret skandal ketika mengikuti Olimpiade 2012 di London silam.

Skandal tersebut sempat berimbas buruk kepada Greysia yang mana dia mendapat larangan bertanding selama beberapa waktu bersama partnernya, Meilina Jauhari.

Bahkan ketika Greysia tertimpa skandal tersebut, dia mendengar hal serius mengenai cabor badminton yang nyaris tak masuk dalam daftar olahraga di Olimpiade.

Baca juga: Greysia Polii Cerita Fakta Skandal Match Fixing Olimpiade 2012, Cabor Badminton Nyaris Dihapus

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii menghadiri acara
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii menghadiri acara "Testimonial Day Greysia Polii" di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022). Dalam acara tersebut, Greysia Polii yang juga peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu secara resmi mengumumkan gantung raket alias pensiun sebagai atlet bulu tangkis profesional. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya perlu diketahui, skandal yang terjadi di Olimpiade 2012 lalu adalah adanya match fixing yang dilakukan oleh kontingen China.

Di mana memang saat itu China sangat mendominasi hingga pada akhirnya berhasil menyapu bersih lima medali emas di kejuaraan individu.

Namun sayang dominasi dari China sempat tercoreng lantaran upayanya untuk mendapat medali emas dengan cara yang kotor.

Berita Rekomendasi

Satu di antaranya adalah dengan melakukan match fixing di sektor ganda putri dan menyeret nama Greysia Polii.

Di mana Greysia Polii bersama Meilina Jauhari kala itu terseret karena dinilai bermain tidak serius saat berhadapan dengan wakil Korea, Ha Jung-eun/Kim Ming-un.

Permainan tidak serius sebelumnya juga dilakukan oleh pasangan China dan Korea sebelum Greysia bertanding.

Yaitu Wang Xiaoli/Yu Yang (China) diduga sengaja mengalah dari utusan Korea, jung Kyung-eun/Kim Ha-na demi bisa keluar sebagai runner-up grup A.

"Saat itu saya dan Meiliana sangat terpukul karena sistem yang seharusnya jadi keuntungan buat kami malah jadi sesuatu yang merugikan. Baru pertama kali sistem pertandingan bulu tangkis pada Olimpiade berubah dari eliminasi menjadi round Robin," kata Greysia, sebagaimana dikutip dari laman BolaSport.

"Saya merasa tidak berbuat salah karena saya sudah ada di grup spot light jadi saya harus menerima. Balik dari situ saya bicara ke CdM Erick Thohir dan Ketua Umum PBSI. Greysia/Meiliana minta banding. Korea dan China juga minta banding."

"Saya jatuh dan Indonesia tidak bisa membela. Saya mendengar hal serius. IOC bilang kalau atlet tidak dihukum, bulu tangkis bisa tidak diperhitungkan ke Olimpiade dan masuk daftar cabang olahraga yang didepak dari Olimpiade kalau protes," ujar Greysia.

"Maafkan kalau Meiliana dan Greysia yang jadi korban. Keputusan ini bukan hanya menyelamatkan kami berdua, tetapi juga dunia bulu tangkis. Kalau tidak ada bulu tangkis, Indonesia mengandalkan dari olahraga mana. Setelah itu pada 2020 medali emas itu akhirnya buat saya."

Setelah drama yang cukup panjang serta membuat Greysia Polii nyaris putus asa untuk mengejar mimpinya, Olimpiade Tokyo 2020 merupakan jawaban bagi sang atlet.

Sempat memutuskan untuk berhenti dari dunia bulu tangkis, Greysia Polii jelang Olimpiade Tokyo 2020 justru mendapat gairah baru lagi.

Dia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu yang kemudian bisa naik podium tertinggi lagi.

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii Indonesia berpose di lapangan dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (LINTAO ZHANG/ POOL/AFP)
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii Indonesia berpose di lapangan dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (LINTAO ZHANG/ POOL/AFP) (AFP/LINTAO ZHANG)

Baca juga: Greysia Polii Ikuti Rangkaian Persiapan Olimpiade Paris 2024, Dapat Undangan Khusus

5 bulan dipasangkan bisa merangsek ke posisi 11 di tabel ranking BWF serta dengan torehan gelar menawan lainnya.

Greysia mengaku jika dia bermain dengan gemira, walau ada masalah di depan mata, semua akan berjalan dengan baik.

Sampai pada akhirnya dia berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

"Padahal, menuju 2020 saya sempat khawatir dan sempat ingin berhenti beberapa kali dari bulu tangkis. Setelah tidak jadi berhenti. Kami sudah ada planning nikah 2017 dan off dari dunia perbulutangkisan," jelas Greysia.

"Saat dipasangkan dengan Apriyani pada 2017 dan jadi juara lagi. Setelah 5 bulan peringkat ke-11 dan gelar lain. Ketika dicoba jalani dengan gembira meskipun ada problematika semua berjalan dengan baik."

"Karakter yang harus dimiliki untuk mencapai impian, keetika saya tahu ingin menjadi juara olimpiade sejak 13 tahun setelah ada prioritas ada komitmen. Komitmen ini yang mengarah ke  kerja keras untuk mencapainya."

"Dengan ada ini, fokus ke tujuan. Setelah itu ada tangan tangan yang membantu, tangan Tuhan yang membantu saya. Ini bukan semata-mata kerja keras saya, tetapi juga ada pihak yang mendukung saya. Media bagian dari kesuksesan saya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Niken) (BolaSport.com/Delia Mustikasari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas