Juru Bicara Pol Espargaro Geram, Sebut Admin Medsos MotoGP Bak Akun Lambe Turah
Juru bicara Pol Espargaro Borja Gonzalez menyebut admin media sosial MotoGP bak akun lambe turah yang menggunjingkan masa depan pembalap.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Pol Espargaro yang juga jurnalis DAZN, Borja Gonzalez mengkritisi admin media sosial (Medsos) MotoGP yang dinilai terlalu nyinyir dalam membuat cuitan di Twitter.
Belum lama ini aku media sosial Twitter menuliskan peluang Pol Espargaro tetap membela GASGAS Tech3 di MotoGP 2024.
Tidak ada yang salah dalam hal itu. Namun yang disoroti oleh Borja Gonzalez adalah cuitan admin MotoGP yang seakan memvonis bahwa Pol Espargaro tak layak bertahan di tim satelit KTM itu untuk MotoGP 2024.
Sebagaimana yang diketahui, KTM telah memutuskan untuk tetap mempertahankan Augusto Fernandez di MotoGP 2024 bersama GASGAS Tech3.
Baca juga: Gegara Naik Motor MotoGP, Pembalap F1 Oscar Piastri Kena Omel Ibunya
Menariknya, KTM sudah menjamin tempat Pedro Acosta yang promosi dari Moto2.
Di tim pabrikan KTM, duet Jack Miller dan Brad Binder jelas tak mungkin tergantikan. Sedangkan satu kursi GASGAS Tech3 sudah disegel Ausgusto Fernandez.
Artinya, satu kursi akan diperebutkan Pol Espargaro dan Pedro Acosta.
Padahal jika merujuk kepada kontrak, adik Aleix Espargaro ini masih memiliki masa bakti di GASGAS hingga musim 2024 berakhir.
"Pol Espargaro, Augusto Fernandez dan Pedro Acosta, tiga pembalap berbakat dengan hanya ada dua posisi di tim Gasgas untuk MotoGP 2024," demikian bunyi cuitan akun Twitter MotoGP.
"Kita harus menunggu apa yang akan terjadi, tapi untuk sekarang sejauh ini saja yang kita tahu," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini Espargaro sedang berada di posisi tidak menentu karena KTM juga sudah memastikan kontrak Augusto Fernandez dan Pedro Acosta.
Padahal hanya ada dua kursi saja yang tersedia untuk tiga rider itu, di luar rencana raksasa Austria itu melakukan ekspansi dengan satu tim satelit tambahan.
Gonzalez sangat geram karena admin MotoGP seolah mempermainkan dan tidak menghargai adik Aleix Espargaro tersebut.
Padahal sang rider baru saja kembali ke grid, setelah hampir kehilangan nyawa setelah insiden mengerikan bulan Maret 2023 lalu.