Puasa Gelar Tunggal Putra di BWF World Championships 2023 Berlanjut, Nyaris 2 Dekade
Puasa gelar dari sektor tunggal putra di BWF World Championships berlanjut dan nyaris 2 dekade tak pernah raih medali emas.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Puasa gelar dari sektor tunggal putra di BWF World Championships berlanjut setelah Chico Aura Dwi Wardoyo lajunya dihadang oleh wakil India, Prannoy HS di babak 32 besar, Selasa (22/8/2023).
Kalah lewat dua gim langsung dengan skor 21-9 dan 21-14 membuat tunggal putra Indonesia dipastikan tak ada wakil yang tersisa dalam gelaran BWF World Championships 2023.
Kekalahan ini menambah rekor buruk tunggal putra Indonesia setelah Taufik Hidayat memutuskan pensiun pada tahun 2013 lalu.
Satu dekade sudah Taufik Hidayat pensiun, sampai saat ini wakil Indonesia belum ada yang bisa mengikuti jejaknya untuk menyumbang keping medali emas di BWF World Championships 2023.
Bahkan untuk puasa gelar, tunggal putra Indonesia sudah nyaris 2 dekade tak meraih keping medali emas di BWF World Championships.
Baca juga: Tunggal Putra Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2023 Habis Tak Bersisa, Target PBSI Gagal Tercipta
Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang kini jadi senjata baru bagi Merah-Putih belum berhasil membuktikan tajinya.
Terlebih pada edisi kali ini, Ginting yang dinilai memiliki konsistensi tinggi dalam mengarungi BWF World Tour 2023 harus mundur dari turnamen bergengsi ini.
Gegara masih dalam suasana berduka setelah sang ibunda meninggal dunia, Ginting memutuskan untuk mundur dari gelaran BWF World Championships 2023.
Imbas dari mundurnya Ginting, Indonesia hanya bisa mengandalkan dua wakilnya yakni Jonatan dan Chico.
Sayang di BWF World Championships 2023 kali ini justru Jojo - sapaan Jonatan, angkat koper lebih cepat setelah kandas di tangan Lee Zii Jia (Malaysia).
Bertemu di babak pertama, Jojo vs Lee Zii Jia berakhir dengan cepat lantaran berlangsung dua gim saja.
Skor 21-13 dan 21-15 jadi bukti keberingasan Lee Zii Jia ketika berhadapan dengan Jojo dan memastikan diri melesat ke babak kedua untuk menghadapi Brian Yang (Kanada).
Hasil itu tentu mengejutkan mengingat secara peringkat, Jojo diunggulkan dari Lee Zii Jia yang turun sebagai pemain non-unggulan.
Bahkan dari rekor pertemuan, Jojo juga lebih unggul dari Lee Zii Jia namun sayang ketika bertemu di lapangan jagoan dari Indonesia itu tak bisa menunjukkan level permainan terbaiknya.
Sebaliknya, Lee Zii Jia yang prestasinya kini tengah menurun berhasil memanfaatkan momentum dengan baik yang mana selalu mendominasi selama bertanding.
Dominasi Lee Zii Jia tak terbantahkan hingga akhirnya berhasil menjungkalkan Jojo di laga perdana BWF World Championships 2023.
Harapan Indonesia sejatinya masih ada pada diri Chico yang mana berhasil melaju ke babak kedua setelah menang lawan wakil Australia, Nathan Tang.
Sayang di babak kedua ketika jumpa Prannoy, level permainan Chico bak ambyar dan tidak bisa menunjukkan gaya permainan terbaiknya.
Walhasil dia langsung dibugkam Prannoy lewat dua gim saja sekaligus memupuskan harapan Indonesia untuk mendapatkan satu keping medali dari sektor tunggal putra.
Terhitung sejak kekalahan pahit tunggal putra di BWF World Championships 2023 kali ini, maka Indonesia nyaris 2 dekade puasa gelar juara di ajang bergengsi ini.
Pasalnya jika mengutip dari laman BWF, wakil Indonesia berhasil meraih gelar juara dengan menyabet keping medali emas yakni lewat Taufik Hidayat pada tahun 2005 silam.
Kini setelah kurang lebih 18 tahun lamanya, Indonesia khususnya dari sektor tunggal putra belum pernah meraih medali emas.
Padahal, Indonesia punya dua jagoan yang selalu dijadikan sebagai unggulan utama yaitu Ginting dan Jojo.
Namun kiprah mereka ketika bermain di BWF World Championships 2023 memang kurang baik.
Diharapkan jika kembali bergulir pada edisi selanjutnya, ada progres manis dari kontingen Indonesia khususnya sektor tunggal putra agar bisa pecah telur.
(Tribunnews.com/Niken)