Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari Ditunjuk Jadi Penasihat Balap Sepeda ASEAN
Okto yang juga menjabat senior wakil Presiden Konfederasi Balap Sepeda Asia ditunjuk sebagai advisor atau penasihat Federasi Balap Sepeda ASEAN
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ketum KOI Raja Sapta Oktohari Ditunjuk Jadi Advisor Balap Sepeda ASEAN
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mendapat kepercayaan untuk mengemban tugas baru di dunia balap sepeda.
Lelaki yang juga menjabat sebagai senior wakil Presiden Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) ditunjuk sebagai advisor atau penasihat Federasi Balap Sepeda Asia (ACF).
Amanah tersebut diumumkan di ACF Management Committee Meeting yang diadakan di Suphan Buri, Thailand, Sabtu (26/8/2023).
“Berdasarkan konstitusi ACF yang tertuang dalam Pasal 14 Poin 3, maka kami menunjuk Raja Sapta Oktohari untuk menjadi advisor AFC. Kami yakin kontribusi beliau dapat membawa kemajuan dalam perkembangan balap sepeda di Asia Tenggara,” kata UCI Management Committee Member, Dato Amarjit Sing Gil.
Okto, sapaan karib Raja Sapta, telah berkecimpung di dunia balap sepeda sejak lama.
Okto memimpin Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DKI Jakarta pada 2011-2015.
Ia juga pernah mendapat kepercayaan untuk duduk di kursi satu PB ISSI periode 2015-2019, dan terpilih kembali 2019-2023, sebelum akhirnya mundur pada 2021 karena mendapat kepercayaan sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).
Meski begitu, Okto tidak serta merta meninggalkan balap sepeda. Pada 2021, ia mendampingi Osama AlShaafar yang terpilih menjadi Presiden ACC untuk menjabat sebagai Senior Vice President ACC.
Kiprah Okto di balap sepeda juga berhasil mengantarkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah UCI Track Nation Cup 2023 pada Februari lalu. Ini adalah event UCI yang masuk dalam perebutan poin kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.
Selain itu, Okto juga membawa event UCI ke Tanah Air, yaitu UCI Sharing Platform dan ACC Congress pada Maret lalu yang dihadiri langsung oleh Presiden UCI David Lappartient dan Presiden ACC Osama Alsafar.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh keluarga balap sepeda Asia Tenggara. Selain saya yang mendapat amanah untuk menjadi advisor AFC, saudara Jadi Rajagukguk juga dipilih co-opted member of the Management Committee of ACF. Dengan tanggung jawab yang diberikan ini, Insya Allah kita bersama dapat membawa perkembangan balap sepeda, tak hanya untuk Asia Tenggara tetapi juga khususnya bagi Indonesia,” ujar Okto, Minggu (27/9/2023).
Lebih lanjut, Okto menerangkan ke depan ACF akan berkoordinasi agar event-event balap sepeda yang diadakan di Asia Tenggara, khususnya SEA Games bisa mendapat sanction atau perhitungan dalam Kalender UCI.
“Secara khusus dalam pertemuan ini, Indonesia menyampaikan agar SEA Games dapat masuk dalam perhitungan poin regional UCI. Harus ada akumulasi poin sehingga SEA Games jadi lebih berwarna,” kata Okto.
“Selain itu harus ada lebih banyak lagi event UCI yang dari Asia Tenggara, karena masih banyak yang belum paham kalau kualifikasi event itu diperlukan sebab balap sepeda ini olympic number, sehingga event SEA Games diperlukan balap sepeda di-sanction agar dapat jadi materi tambahan,” jelasnya.
Indonesia Tuan Rumah Esport Southeast Asia Cycling Event 2024
Okto dalam kesempatan ini sekaligus menyampaikan kabar gembira dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Esport Southeast Asia Cycling Event 2024. Ia percaya event ini dapat membuat balap sepeda Indonesia semakin maju.
Sebagai informasi, UCI juga telah fokus dengan esport. Tahun ini, UCI membuat Cycling Esport Championship pada 18 Februari lalu.
“Ini adalah event esport cycling pertama di Asia Tenggara. Alhamdulillah Indonesia mendapat kepercayaan untuk menggelar event ini dan kita akan bekerja sama dengan Malaysia dan Myanmar yang akan melibatkan banyak cyclist enthusiasts serta komunitas dan atlet di Asia Tenggara. Insya Allah, event ini dapat membawa banyak manfaat bagi Indonesia dan juga ASEAN,” tambah Okto.