Prestasi Badminton Indonesia Jeblok, Christian Hadinata Turun Tangan demi Dongkrak Performa
Christian Hadinata turun tangan ke Pelatnas PBSI setelah wakil Indonesia catatkan nirgelar di Kejuaraan Dunia BWF 2023.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
Hadirnya Christian Hanidata ke PBSI di tengah kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang tengah berjalan ini diharapkan jadi solusi.
Peraih dua medali emas Kejuaraan Dunia BWF 1980 ini merupakan seorang pelatih yang sempat mengabdi di PB Djarum selama 42 tahun.
Mengutip laman PB Djarum, Christian Hadinata juga sosok di balik raihan medali emas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio 2016 silam.
Artinya, sebagai mantan pemain ganda magis dari Christian Hanidata diharapkan bisa jadi solusi di tengah memblenya pemain ganda.
Baik itu ganda putra, putri, dan campuran besutan Merah-Putih kini konsistensinya tengah menurun.
Sebut saja Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mana di Kejuaraan BWF 2023 justru tersingkir di babak pertama.
Dalam beberapa turnamen terakhir ganda putra nomor 1 dunia itu juga belum konsisten yang membuat kurang bersaing dalam war tiket Olimpiade Paris 2024.
Bukan hanya ganda putra, ganda campuran sampai saat ini belum menunjukkan performa yang menggigit.
Walau beberapa kali pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari hingga Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja memberikan kejuta, acap kali performa mereka antiklimaks.
Buktinya di Kejuaraan Dunia BWF 2023 pekan lalu, di mana utusan ganda campuran sempat menggila di babak-babak awal, lalu antiklimaks ketika jumpa pemain elite.
Maka dari itu layak dinantikan evaluasi dan perubahan apa yang akan terjadi setelah Christian Hadinata turun tangan ke PBSI.
(Tribunnews.com/Niken)