Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Solusi Rivan Nurmulki Dilarang Bela Timnas dan Klub Proliga: Ikuti Jejak Pevoli Problematik Korea

Rivan Nurmulki bisa mengikuti jejak pevoli problematik Korea Selatan Lee Dae-yeong untuk abroad jika sanksinya tak bisa bermain di timnas dan Proliga.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Solusi Rivan Nurmulki Dilarang Bela Timnas dan Klub Proliga: Ikuti Jejak Pevoli Problematik Korea
Instagram @rivannurmulki
Rivan Nurmulki memamerkan medali emas yang diraih setelah membantu Timnas voli putra Indonesia mengalahkan Kamboja pada laga final SEA Games 2023, Senin (8/5/2023). Rivan Nurmulki cs menang 3-0 atas tim tuan rumah. 

TRIBUNNEWS.COM - Polemik Rivan Nurmulki yang diambang larangan tampil membela Timnas voli Indonesia dan klub Proliga selama satu tahun, menghadirkan babak baru.

Ada satu solusi bisa diambil Rivan Nurmulki jika sanksi terberat itu dijatuhkan PBVSI,

Hukuman larangan membela Timnas voli Indonesia dan mentas di Proliga selama satu tahun dapat menimpa Rivan Nurmulki, setelah disebut berbohong kepada PBVSI.

Tuduhan itu diberikan kepada Rivan setelah pevoli asal Jambi ini meminta izin menarik diri dari skuad Asian Sr Mens Volleyball Championship 2023, dan malah bermain di Kapolri Cup 2023 bersama Kalimantan Timur.

Baca juga: Rivan Nurmulki di Mata PBVSI: Pahlawan Timnas Voli Indonesia, Dicap Tukang Kibul

Endingnya, 'sanksi pertama' dilakukan PBVSI ialah mencoret Rivan dari skuad Asian Games 2023 di China, 19 September mendatang.

Pencoretan Rivan Nurmulki memantik reaksi keras dari netizen, khususnya volimania Tanah Air.

Pecinta bola voli Indonesia mengeluhkan dan memandang negatif keputusan PBVSI yang berani mencoreta Rivan Nurmulki.

Berita Rekomendasi

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mengambil jalan tengah dengan mengadakan mediasi.

Tujuannya adalah meluruskan kesalahpahaman antara PBVSI dan Rivan Nurmulki yang rampung berlangsung, Senin (11/9/2023).

Bukan ending yang memuaskan hasil dari mediasi yang dinilai tak menemui titik temu tersebut. Hasilnya, Rivan Nurmulki justru terancam sanksi berat atas tuduhan 'mengibuli' PBVSI.

Bambang Suedi selaku Dewan Pengawas PP PBVSI menyebut ada sanksi terberat yang sudah menanti Rivan, yakni vakum membela Timnas voli Indonesia dan tak bisa bermain di Proliga dalam kurun waktu satu tahun.

Rivan Nurmulki memamerkan medali emas yang diraih setelah membantu Timnas voli putra Indonesia mengalahkan Kamboja pada laga final SEA Games 2023, Senin (8/5/2023). Rivan Nurmulki cs menang 3-0 atas tim tuan rumah.
Rivan Nurmulki memamerkan medali emas yang diraih setelah membantu Timnas voli putra Indonesia mengalahkan Kamboja pada laga final SEA Games 2023, Senin (8/5/2023). Rivan Nurmulki cs menang 3-0 atas tim tuan rumah. (Instagram @rivannurmulki)

"Iya, berbohong juga. Kalau soal kode etik kepolisian tidak masalah, Ketum tinggal telepon ke satuannya untuk ditangguhkan dulu," terangnya seperti yang dikutip dari laman BolaSport.

"Belum ada sanksi, tapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI. Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia."

"Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia, tetapi dia sendiri yang begini."

"Sanksinya nanti, tapi jangan sampai memutus kariernya dia karena kami butuh dia."

"Sanksi terberatnya paling tidak boleh main satu tahun di timnas."

"Iya, di tarkam masih bisa. Kalau di proliga mungkin tidak bisa. Mungkin ya. Sesuai hasil sidang saja. Menpora bilang sanksi tidak boleh mutus karier dia," sambung Bambang.

Lantas bagaimana jika vonis sanksi tersebut terealisasi diberikan kepada Rivan Nurmulki?

Satu-satunya jalan tengah yang dapat ditempuh Rivan Nurmulki ialah mengikuti jejak pevoli putri problematik Korea Selatan, Lee Da-yeong.

Lee Da-yeong dan Lee Jae-yeong, tersandung skandal tindak perundungan semasa masih berada di SMP. Sejatinya, kasus ini hanya dilakukan oleh Da-yeong saja.

Namun sang saudara, Lee Jae-yeong mendapatkan imbasnya. 

Federasi Bola Voli Korea Selatan menjatuhkan sanksi kepada Lee Da-yeong untuk tak bisa berkarier di liga voli domestik Korea Selatan, maupun membela timnas.

Bahkan hukuman ini diberlakukan dalam kurun waktu tidak menentu alias tak memiliki batas.

Walhasil, Lee Da-yeong yang semula mengemban tugas sebagai setter Timnas Korea Selatan, kini kehilangan tempatnya.

Sejak keputusan itu diberlakukan pada tahun 2020, Da-yeong akhirnya melanglang buana menjadi pemain abroad yang berkompetisi di klub luar.

PAOK (Yunani), Rapid Bucuresti (Rumania) dan Volero Le Cannet (Prancis) menjadi klub yang diperkuatnya dalam tiga musim terakhir.

Namun nahas bagi sang saudara, Lee Jae-yeong yang tidak bersalah dalam kasus sang adik, terseret dengan tidak memiliki klub saat ini.

Belum lama ini Lee Da-yeong pun mengirimkan permintaan maaf atas kesalahan yang pernah dia lakukan.

"Jika anda mengakui pelecehan seksual berulang kali di tim nasional, intimidasi, kekerasan di tempat kerja, dan penyalahgunaan kekuasaan di Heungkuk Life Insurance dan memposting permintaan maaf resmi, saya menerima semua konsekuensi ini," terangnya seperti yang dikutip dari https://sports.news.naver.com/news?oid=277&aid=0005309899.

Terlepas dari itu, case yang menimpa pevoli problematik Korea Selatan ini bisa diambil jalan tengahnya oleh Rivan.

Jika Rivan tidak bisa bermain di timnas ataupun Proliga selama satu tahun, dia bisa kembali memilih jalur abroad seperti yang dilakukannya saat membela VC Nagano Tridents di Liga Jepang.

Abroad menjadi jalur paling masuk akal bagi pevoli Timnas Indonesia ini.

(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Delia Mustikasari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas