Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Foto Ketua KPK, Firli Bahuri bersama dengan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di sebuah GOR Badminton tengah jadi perbincangan publik.

Terlebih, adanya kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK kepada Syahrul Yasin Limpo.

Kasus yang kini ditangani Polda Metro Jaya tersebut pun sudah naik ke tahap penyidikan usai melakukan gelar perkara pada 6 Oktober 2023.

Beredarnya foto pertemuan Firli dan SYL di sebuah GOR Badminton turut dikomentari beberapa pebulutangkis yang juga melihat kronologi pertemuan tersebut.

Salah satunya, legenda pebulutangkis Indonesia, Eddy Hartono yang saat itu main bersama dengan Firli Bahuri.

Eddy menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan lah tertutup, tidak seperti foto yang tersebar yakni hanya Firli Bahuri dan SYL saja.

Lebih lanjut, pria yang pernah berpasangan dengan Liem Swie King tersebut menceritakan bahwa Firli Bahuri memang raji bermain badminton, bahkan sering dengan para atlet pelatnas atau mantan atlet pelatnas.

“Sangat rajin sekali, dan mainnya tidak hanya ke kami saja, mainnya itu kadang-kadang sama pemain nasional. Mainnya tidak tentu, kadang-kadang di Senayan, di Pelatnas juga main,” cerita Eddy kepada Tribunnews saat ditemui di Kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Minggu (8/10/2023).

“Bahkan lawan atau sparing sama Hendra-Ahsan, terus Gideon-Kevin, terus main di tempat Gideon juga pernah di Gedungnya Gideon. Memang beliau ini kan suka sekali,” sambungnya.

Eddy mengaku sudah kenal cukup lama dengan Firli Bahuri. Bahkan Firli sempat bercerita kepada dirinya bahwa sempat bercita-cita menjadi atlet bulutangkis.

Firli bahkan menurutnya sempat berkelakar kalau waktu itu dirinya lahir di Jawa bukan di Palembang, ia pasti bisa menjadi atlet bulutangkis.

“Saya lupa (pertama kenal-red) cuma yang terakhir itu waktu beliau Kapolda NTB, terus waktu itu mau menjadi Deputi KPK. Terus beliau main di Polda Metro, waktu itu memang banyak yang main (Badminton). Sampai sekarang juga banyak dari polisi yang main,” cerita Eddy.

“Nah waktu itu main, terus beliau datang, kaget saya, pak ketemu lagi. Padahal jarang kontak memang karena beliau tugas di luar. Itu mulai dekat lagi disitu, rutin terus. ‘Ayo kita main lagi?’ Wah siap Pak,” sambungnya.

“Ceritanya beliau sih, waktu kecil obsesi menjadi pemain bulutangkis, sayang beliau tinggal di Palembang saja, beliau ngomong gitu. ‘Kalau saya di Jawa mungkin saya bisa’. Memang suka, suka sekali beliau sama bulutangkis,” pungkasnya.