Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Berkaca dari Kegagalan di Asian Games, Bambang Brodjonegoro Harap Manajemen PBSI Lebih Inklusif

Bambang mengatakan, idealnya PP PBSI bisa lebih merangkul seluruh pemangku kepentingan yang ingin memajukan bulutangkis Indonesia.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Berkaca dari Kegagalan di Asian Games, Bambang Brodjonegoro Harap Manajemen PBSI Lebih Inklusif
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Komunitas BangBro Badminton Triple atau B3T Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro berpose usai menjadi narasumber pada sesi wawancara di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (11/7/2023). Pada kesempatan tersebut Candra Wijaya dan Bambang Brodjonegoro mensosialisasikan mengenai regulasi permainan Badminton Triple atau B3T. Tribunnews/Jeprima 

Berkaca dari Kegagalan di Asian Games, Bambang Brodjonegoro Harap Manajemen PBSI Lebih Inklusif

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Dewan Penasihat PP PBSI, Bambang Brodjonegoro, buka suara usai hasil buruk bulutangkis di Asian Games 2023.

Seperti diketahui, tim merah-putih gagal total dalam ajang empat tahunan yang berlangsung di Hangzhou, China itu.

Dari tiga medali emas yang ditargetkan, tim bulutangkis Indonesia gagal meraihnya dan bahkan tak berhasil membawa pulang satu medali pun.

Baca juga: Bulutangkis Gagal Total di Asian Games, Bambang Brodjonegoro: Tragedi, Harusnya Bisa Diprediksi

Oleh sebab itu, Bambang berharap, organisasi nasional yang diketuai Agung Firman Sampurna itu bisa berbenah untuk lebih inklusif dalam melakukan pengorganisasian.

Bambang mengatakan, idealnya PP PBSI bisa lebih merangkul seluruh pemangku kepentingan yang ingin memajukan bulutangkis Indonesia.

BERITA TERKAIT

"Satu hal yang saya perhatikan di dalam Manajemen PBSI, saya hanya berharap pengurus PBSI yang sekarang, yang mendatang, itu mencoba untuk se-inklusif mungkin," kata Bambang, dalam wawancara bersama Tribun Network, Senin (9/10/2023).

"Artinya hilangkan sifat-sifat dari 'kamu dari klub A' 'kamu dari sponsor A' berarti bukan bagian dari kami' dan sebagai macam. PBSI harus benar-benar inklusif karena hanya dengan inklusif itu lah Indonesia bisa menjadi yang kuat di Asia Tenggara, Asia, maupun di dunia," jelasnya.

Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu pun mengingatkan bahwa kini peta persaingan bulutangkis di dunia, khususnya di Asiaa kian merata.

Untuk Indonesia, PP PBSI kini menurut Bambang tidak bisa hanya berpangku tangan dengan keadaan.

Di lingkungan Asia Tenggara pun, lanjut Bambang, Thailand kini sudaha menjelma sebagai kekuatan baru yang patut diwaspadai.

"Hati-hati, persaingannya makin merata itu membuat SEA Games saja menjadi tidak mudah bagi Indonesia," ucap Bambang.

"Karena Thailand saya lihat makin luar biasa, mereka selalu punya talenta muda yang muncul dan menjadi pemain kuat, apalagi Malaysia yang tradisinya sudah panjang, dan kadang-kadang Singapura juga bisa membuat persaingan menjadi lebih ramai," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas