Honda Tertampar Kenyataan, Joan Mir Merengek Ingin Ikuti Jejak Marc Marquez
Rengekan Joan Mir bikin Honda makin pening setelah blak-blakan menerangkan niatnya untuk mengikuti jejak Marc Marquez di MotoGP 2024.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Honda Racing Corporation (HRC) semakin terpojok setelah Joan Mir membuat pernyataan kejutan yang ingin mengikuti jejak Marc Marquez.
Joan Mir secara blak-blakan ingin meninggalkan Repsol Honda, meski kontraknya di pabrikan Jepang MotoGP masih tersisa satu tahun.
Apa yang disampaikan Joan Mir jelas tamparan keras bagi Repsol Honda.
Juara dunia MotoGP 2020 ini kian mengeskan bahwa Honda memiliki masalah besar dalam pengembangan motor, hingga dua pembalap yang berlabel juara dunia ingin cabut dari tim.
Baca juga: Beda Nasib Marquez dan Rossi saat Tinggalkan Honda, The Doctor Dilarang Ikut Tes Pramusim MotoGP
"Sebelumnya, ketika saya terjatuh saya merasa frustrasi, sekarang saya menyikapinya dengan cara yang berbeda," kata Joan Mir, seperti yang dikutip dari Motosan.
"Saya melihat sisi positifnya dan ini memberi saya kekuatan untuk terus berjuang."
"Saat ini saya sedang berusaha keras, saya pikir saya melaju dengan baik dan tiba-tiba saya terjatuh," ujarnya.
Joan Mir masih belum bisa berbuat lebih banyak saat menunggangi RC213V pada MotoGP 2023. Perjalanan Mir seakan berubah sangat drastis usai menjuarai MotoGP musim 2020.
Bak kehilangan induknya setelah tak lagi bersama Suzuki, pembalap asal Spanyol itu tampak kehilangan arah bersama Honda.
Mir bahkan baru mampu mengumpulkan 24 poin sejauh ini saat musim menyisakan tiga seri balap lagi. Pencapaian yang sangat ironi bagi pembalap yang tiga musim lalu menorehkan tinta emas pada ajang Grand Prix.
Mir mengatakan bahwa dirinya sangat frustrasi yang seringkali terjatuh dari motornya daripada menyelesaikan balapan di garis finis.
Meski demikian, pembalap berusia 26 tahun itu menolak menyerah dan tetap berkomitmen untuk bekerja keras demi kembali meraih hasil terbaik.
Memang benar, status juara dunia yang menderita bukan dialami Mir seorang diri.
Juara dunia 2021, Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha juga mengalami nasib yang serupa usai kesulitan bersaing di barisan depan.
Meskipun Quartararo masih lebih baik baik karena telah tiga kali mencicipi podium pada balapan utama di GP Americas, GP India, dan GP Indonesia.
Mir mengungkapkan dirinya telah saling berbicara dengan Quartararo soal mengalami situasi yang aneh dengan motor masing-masing.
"Saya telah berbicara dengan Fabio Quartararo, kami adalah dua juara dunia, dan sekarang kami mengalami situasi yang aneh," imbuhnya.
"Anda bisa menyimpulkan bahwa semua rider mengalami masa-masa sulit, dan sekarang kami harus melalui kesulitan dengan Honda dan Yamaha," ucap Mir.
Situasi sulit tersebut membuat Mir juga berniat hengkang dari Honda pada pertengahan musim ini.
"Pada pertengahan tahun ini saya berpikir untuk pergi, seperti Marc, saya tidak bahagia," kata Mir.
"Tapi kemudian saya bertanya pada diri sendiri, apakah saya akan menyesal jika saya berhenti? Dan ya, saya akan menyesal."
"Saya akan melanjutkan proyek Honda, yang akan menjadi proyek yang luar biasa. Saya pikir saya bisa tetap kompetitif. Saya mulai berpikir bahwa saya telah gagal."
Meski pada akhirnya, Mir memilih setia bersama Honda walau secara realistis sulit bersaing untuk lima besar pada musim depan.
"Honda akan berada di puncak lagi, karena jika saya tidak memikirkannya, saya tidak akan berada di sini," imbuhnya.
"Saya percaya pada proyek ini, tetapi tidak dalam jangka pendek."
"Selanjutnya saya melihat sulit untuk mencapai 5 besar. Kami akan mencobanya, kami akan mencobanya, tapi kami harus realistis," ujar Mir.
(Tribunnews.com/Giri)