Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Tinta Emas Pramudya Sebelum Gantung Raket: Juara Asia Bersama Yeremia, Fajar/Rian Minggir Dulu

Sederet tinta emas berhasil ditorehkan Pramudya Kusumawardana bagi badminton Indonesia sebelum memutuskan gantung raket di usianya yang masih 23 tahun

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Tinta Emas Pramudya Sebelum Gantung Raket: Juara Asia Bersama Yeremia, Fajar/Rian Minggir Dulu
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Pasangan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan bertanding melawan pasangan pebulu tangkis ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam babak semifinal Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023) malam. Sederet tinta emas berhasil ditorehkan Pramudya Kusumawardana bagi badminton Indonesia sebelum memutuskan gantung raket di usianya yang masih 23 tahun. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum memutuskan gantung raket, Pramudya Kusumawardana berhasil menorehkan sederet tinta emas bagi dunia badminton Indonesia.

Diketahui, Pram yang sebelumnya bermain di ganda putra pelatnas PBSI dengan Yeremia Rambitan memilih gantung raket di usianya yang masih 23 tahun.

Kepastian itu Pram utarakan dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube Badminton Indonesia, Senin (18/12/2023) malam WIB.




Dalam video tersebut, Pram memiliki beberapa alasan yang membuat dirinya memutuskan untuk berhenti dari dunia badminton.

Pramudya saat berbicara soal keputusannya gantung raket.
Pramudya saat berbicara soal keputusannya gantung raket. Sederet tinta emas berhasil ditorehkan Pramudya bagi badminton Indonesia sebelum memutuskan gantung raket di usianya yang masih 23 tahun(Tangkap Layar YouTube Badminton Indonesia)

"Ada beberapa poin yang saya akan sampaikan mengenai alasan keputusan untuk mengundurkan diri dari PBSI dan bulutangkis Indonesia," kata Pram.

"Poin pertama adalah kesehatan mental saya sedang tidak bagus."

"Kedua pendidikan, saya masih mementingkan pendidikan. Ada hubungannya dengan poin pertama saya, sebagian orang sudah tahu saya akan mengambil studi sports science and sports psychology."

BERITA TERKAIT

"Poin ketiga adalah perebutan Olympic adalah tujuan dan impian semua atlet, kalau ditanya 'mau main Olympic?' mau. Tapi banyak hal yang disiapkan, bukan semata-mata (bisa) masuk Olympic dan selesai," tukas Pram.

Tentu, mundurnya Pram dari dunia badminton sangat disayangkan banyak pihak.

Bahkan, Pram sempat trending di media sosial setelah mengkonfirmasi kebenaran isu soal dirinya yang keluar dari pelatnas PBSI.

Hal tersebut tentu tak lepas dari sederet prestasi yang telah ia berikan kepada Indonesia.

Sejak dipasangakan dengan Yeremia pada 2019 lalu, sejumlah prestasi berhail mereka raih.

Sebut saja saat Pram/Yere beraksi di Badminton Asia Championships 2022 alias Kejuaraan Asia.

Tak berstatus sebagai unggulan, Pram/Yere justru sukses menyajikan kejutan dengan mampu meraih gelar juara Badminton Asia Championships 2022.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas