Casey Stoner Sentil Printilan Elektronik MotoGP yang Jadi Alasan Pensiun Jagoan Ducati
Casey Stoner sentil perangkat elektronik MotoGP yang bikin balapan kian sulit, bahkan itu jadi alasan jagoan Ducati pensiun.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Casey Stoner geram dengan adanya perangkat elektronik di motor MotoGP yang menurutnya menyulitkan pembalap.
Dari pandangan eks jagoan Ducati, gegara elektronik bikin motor sulit untuk dipahami dan dikendalikan dengan baik.
Bahkan pengembangan perangkat elektronik jadi alasan sang juara dunia MotoGP itu memilih pensiun dari balapan kelas utama.
"Satu-satunya hal yang bisa membuat perbedaan adalah titik pengereman saat masuk, semuanya diatur," ujar Stoner dilansir Crash yang mengutip TNT Sport.
Baca juga: Wacana Valentino Rossi Membelot ke KTM di MotoGP 2025 Bikin Yamaha Dag Dig Dug Tak Karuan
"Ada begitu banyak aspek yang tidak dipahami orang. Itu alasan besar mengapa saya keluar (dari MotoGP). Cara yang terjadi membuat saya tidak menikmatinya," katanya menambahkan.
Efek seiringnya pengembangan perangkat elektronik menggerus seni balapan di era modern menurut Stoner.
Namun memang, motor MotoGP masa kini lebih ngebut di trek lurus dan itu tanda baik.
"Mengendarai sepeda motor adalah sebuah seni. Sekarang orang-orang ini tidak mengontrol elemen sebanyak di masa lalu."
"Di luar tikungan, Anda memiliki 280 tenaga kuda, Anda dapat memutar throttle hingga penuh, dan itu tidak akan membuat Anda terlempar atau wheelie."
Bagi Stoner akan lebih baik jika urusan motor diserangkan kepada pembalap.
Set-up motor sederhana adalah yang diinginkan Stoner agar tidak menyulitkan para rider ketika naik kuda besi di lintasan balap.
"Kembalikan ke tangan pengendara. Biarkan mereka bergerak sedikit. Biarkan mereka melakukan kesalahan. Biarkan mereka meluncur," tegas Stoner.
"Singkirkan semuanya! Ini cukup sederhana. Kami membiarkan para insinyur menciptakan impian mereka sendiri, tetapi ini bukan tentang para insinyur."
Dari kacamata Stoner, para rider kelas premier MotoGP saat ini seperti dijebak lantaran aksinya diatur oleh perangkat elektronik.