Ketua Badminton China Tak Waspadai Indonesia, Delegasi Asia Timur dan Eropa Lebih Bahaya
Zhang Jun selaku ketua umum Asosiasi Badminton China (CBA) tak menyebut kontingen Indonesia jadi lawan yang berbahaya.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Ialah andalan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang sejauh ini terus membuktikan konsistensinya di tiap turnamen.
Beralih ke kontingen Jepang, Negeri Sakura memang masih memegang kendali dominasi di cabor badminton.
Hampir mirip seperti China, Jepang juga memiliki kekuatan merata seperti kontingen dari Negeri Tirai Bambu.
Terlebih penggawa muda di tunggal putra yang mulai bersaing dengan pemain elite seperti Kodai Naraoka.
Tak salah jika Zhang Jun menempatkan Jepang sebagai kandidat yang perlu diwaspadai di Olimpiade Paris 2024.
Jika melihat dari kontingen Eropa, pemerataan kekuatan tiap sektor beda jauh dengan Korea dan Jepang.
Hanya saja Eropa memiliki satu atau dua andalan yang acapkali merepotkan China.
Sebut saja Viktor Axelsen (Denmark) di tunggal putra yang sejauh ini memiliki konsistensi tinggi sejak juara Olimpiade Tokyo 2020.
Masih dari Denmark, ganda putra veteran Kim Astrup/Anders Rasmussen juga jadi pasangan yang cukup konsisten sepanjang tahun 2023.
Tuah konsistensi Kim/Anders mengantarkan keduanya tembus di ranking lima besar tabel BWF.
Denmark juga memiliki satu andalan lagi di ganda campuran lewat Mathias Christiansen/Alexandra Boje.
Dari nama tersebut, bisa dimaklumi kekhawatiran Zhang Jun lantaran anak asuhnya akan melawan kandidat dengan konsistensi tinggi saat tampil di lapangan.
Dari Prancis, nasibnya hampir mirip Denmark yang memiliki unggulan di satu dua sektor saja.
Namun, Prancis unggul di sektor tunggal dan ganda campuran jika dipantau sejauh ini.