Gampang Ngamuk, Quartararo Dibantu Pelatih Mental Agar Tetap Tenang saat Yamaha Terpuruk
Di tengah merosotnya performa Yamaha, Quartararo dibantu pelatih metal agar tak gampang ngamuk kepada mekanik tim pabrikan Jepang.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Ketika Anda terbiasa berjuang untuk kejuaraan dan kemenangan, tetapi kemudian berjuang untuk sepuluh besar, pada dasarnya Anda bersikap positif sehingga Anda dapat meningkat dengan pengalaman dan berada di babak baru dalam karier Anda," papar runner-up MotoGP 2022.
Efek memblenya performa tim berlogo garpu tala itu seolah membuat Quartararo berpikir untuk pensiun.
Pikiran Quartararo untuk gantung helm terbesit sepanjang tahun 2023 ini saat dirinya tak lagi bisa bersaing dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP.
Rasanya tampak maklum mengingat dirinya cukup kesulitan untuk memperebutkan kemenangan di tiap seri balapan.
"Satu hal di mana saya akan belajar banyak ketika saya keluar dari sini (pensiun). Saya pikir di saat-saat sulit inilah Anda selalu belajar paling banyak," papar Quartararo.
"Ketika Anda menang, semuanya berjalan baik-baik saja. Namun saat ini Anda bertanya pada diri sendiri, harus tetap tenang dan mengatasi kesulitan," tukasnya.
Menilik performa Quartararo bersama Yamaha tahun 2023, dia tidak pernah naiuk podium tertinggi.
Namun, El Diablo berhasil mengoleksi tiga podium sepanjang tahun 2023 yang sulit bersama Yamaha.
Di akhir musim, Quartararo finis di urutan 10 dengan koleksi 151 poin dalam tabel klasemen MotoGP.
Melihat statistik yang kurang memuaskan, Quartararo telah memberikan ultimatum kepada Yamaha.
Andai tim pabrikan Jepang itu belum bisa membawanya kembali bersaing tahun 2024 nanti, Quartararo akan membelot ke tim lain.
(Tribunnews.com/Niken)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.