Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Rinov/Pitha Kena Mental usai Tampil Inkonsisten Dalam Empat Turnamen di Awal 2024

Mengalami inkonsisten performa di awal musim 2024, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dihadapkan dengan masalah mental.

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Rinov/Pitha Kena Mental usai Tampil Inkonsisten Dalam Empat Turnamen di Awal 2024
Instagram @badminton.ina Verified
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari beraksi di BWF World Championships 2023 dan mengalahkan wakil Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito lewat 3 gim, Selasa (22/8/2023). Mengalami inkonsisten performa di awal musim 2024, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dihadapkan dengan masalah mental. 

Meski kedatangan pelatih anyar yakni Herry Iman Pierngadi, namun Rinov/Pitha dan kolega masih belum mampu menunjukkan eksistensinya.

Pada musim lalu, ganda campuran Indonesia hanya berhasil meraih satu gelar juara.

Itu pun lewat ganda campuran non pelatnas, yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja yang menjuarai Syed Modi India International 2023.

Selebihnya, hasil nirgelar justru diraih anak asuh Herry IP.

Pasrah Jika Hanya Loloskan 1 Wakil di Olimpiade Paris 2024

Berkaca dari hasil minor yang diraih Rehan/Lisa cs, maka sulit jika ingin berbicara banyak di Olimpiade Paris 2024.

Masih dikutip dari sumber yang sama, Herry IP mengaku pasrah jika ganda campuran Indonesia hanya bisa mengirim satu wakil saja di Olimpiade Paris 2024.

"Kalau untuk Olimpiade, kita harus terima seperti itu. Penginnya dua (wakil ganda campuran), tapi kalau memang cuma satu apa boleh buat. Itu realitanya. Karena kondisinya, (level) ganda campuran, kan, di bawah," kata Herry IP.

Berita Rekomendasi

Mantan pelatih ganda putra itu mengatakan jika masalah yang ada di ganda campuran saat ini cukup kompleks. 

Ada banyak hal yang perlu dibenahi, mulai dari pengiriman atlet ke pertandingan, latihan, hingga kualitas individu pemain.

"(Permasalahan pada ganda campuran) Kompleks, lah. Mulai dari pengiriman atlet ke pertandingan, latihan, kualitas individu pemain itu sendiri. Masih perlu banyak yang dibenahi, power-nya, fisiknya," Herry IP menambahkan.

Herry IP memperkirakan, paling lama proses pembenahan butuh waktu selama dua tahun.

Namun, jangka waktu tersebut dapat terpangkas jika para pemain mampu meningkatkan kualitas permainan mereka.

"Nomor satu tergantung kualitas pemainnya. Kalau kualitas pemain bagus, setahun bisa kelihatan. Artinya bagus memenuhi persayaratan dari teknik dan fisik."

"Tapi kalau masih bayk PR (pekerjaan rumah), bisa dua tahun lebih," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas