Namun siapa nyana, ketika berebut pole position, motor Bagnaia seolah disulap.

Pasalnya dia langsung kompetitif dan bisa bersaing setidaknya 10 besar dalam berebut start ideal.

Perkembangan motornya yang cukup cepat itu mendukung sang juara bertahan untuk mendapat pole position.

Benar saja, sejak mengarungi kualifikasi, Bagnaia selalu bisa menyegel posisi pertama sebagai yang tercepat.

Capaian itu juga sempat dikalahkan oleh beberapa rider seperti Marquez, Martin, hingga Acosta.

Hanya saja Bagnaia masih ajek konsisten mempertahankan pace motornya demi menorehkan hasil manis.

Walau hari Sabtu tak mendapat pole position dan di sprint race tak naik podium, taji Bagnaia melesat hari Minggu.

Dia sudah paham penuh bahwa hasil pada hari Minggu akan memengaruhi posisinya di tabel klasemen MotoGP.

Oleh karena itu, dia langsung membalap dengan agresif.

Start dia yang bagus membuatnya langsung memimpin balapan sejak awal hingga akhir.

Kendati acapkali dibayangi Binder dan Martin sepanjang main race, Bagnaia bisa mempertahankan posisinya.

Alhasil dia berhasil menyelesaikan gelaran balap perdana musim ini dengan keluar sebagai juara.

Raihan manis di Qatar ini bak menegaskan bahwa dia masih jadi yang terbaik di grid 2024 ini.

Taji Bagnaia akan kembali diuji pada agenda seri balapan kedua musim ini di Portugal.