Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Jeniusnya Viktor Axelsen, Poin Olimpiade Paris 2024 Paling Banyak meski Main Cuma Sedikit

Jenius dan efektifnya strategi Viktor Axelsen di kualifikasi Olimpiade Paris 2024, rebut banyak poin meski main sebentar.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Jeniusnya Viktor Axelsen, Poin Olimpiade Paris 2024 Paling Banyak meski Main Cuma Sedikit
STR / AFP
Jeniusnya Viktor Axelsen, Poin Olimpiade Paris 2024 Paling Banyak meski Main Cuma Sedikit - Viktor Axelsen saat pertandingan melawan Kodai Naraoka dari Jepang di Final tur Dunia Bulu tangkis BWF di Hangzhou, Tiongkok 

TRIBUNNEWS.COM - Jeniusnya Viktor Axelsen (Denmark) saat melancarkan strateginya dalam kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sejauh ini jadi pemain dengan poin terbanyak meski turnamen yang diikuti hanya sedikit.

Menurut update ranking Olimpiade Paris 2024 yang dirilis BWF, saat ini Viktor Axelsen baru mengikuti 14 turnamen.

Akan tetapi justru Axelsen telah mengoleksi 98,714 poin dari 14 turnamen yang diikuti.

Ini berbanding terbalik dengan rival terdekatnya yaitu Shi Yu Qi yang sudah bermain hingga 18 turnamen.

Namun, Yu Qi masih kalah dari Axelsen soal koleksi poinnya yang masih membukukan 90,984 poin.

Semakin berbeda dengan dua wakil Indonesia yang baru saja membukukan sejarah manis di All England 2024 lalu.

BERITA REKOMENDASI

Ialah Jonatan Christie dan Anthony Ginting yang sama-sama sudah bermain hingga 19 turnamen sejauh ini.

Dari 19 turnamen yang diikuti oleh Jojo - sapaan Jonatan, dan Ginting justru masih kalah jauh dari koleksi poin Axelsen.

Jojo saat ini membukukan 81,531 dan Ginting 79,151 poin. Jika dibandingkan dengan Axelsen, tentu selisihnya masih cukup jauh.

Secara tidak langsung ini bukti kejeniusan Axelsen dalam menentukan strategi untuk berburu tiket ke Olimpiade Paris 2024.

Di mana sejak kualifikasi Olimpiade dimulai pada bulan Mei 2023 lalu,Axelsen selalu tampil digdaya di turnamen level tinggi.

Baca juga: Ranking Badminton Kualifikasi Olimpiade Paris 2024, Ganda Campuran Indonesia Butuh Mukjizat

Jika melihat statistik Axelsen pada tahun 2023 lalu di awal kualifikasi, dia sempat hattrick gelar di tiga turnamen prestisius.

Mulai dari Indonesia Open (super 1000), European Games, Japan Open (super 750).

Setelah itu, dia acapkali mengeluhkan soal cedera pinggangnya.

Alhasil tak heran dia acapkali memutuskan absen di beberapa turnamen.

Namun, untuk turnamen dengan level tinggi sekira super 500 ke atas, dia masih mencoba untuk ikut.

Sempat terjadi penurunan performa, beruntung Axelsen bisa mengatasi dengan baik dan bangkit pada akhir tahun 2023 lalu.

Dia berhasil juara di dua turnamen beruntun yakni Kumamoto Masters dan BWF World Tour Finals.

Statistik mengesankan itu mengantarkan Axelsen mulai kokoh di posisi pertama.

Awal turnamen 2024, dia hanya mengikuti satu agenda di tur Asia yaitu Malaysia Open (super 1000).

Sisanya, Axelsen memutuskan absen untuk memulihkan cedera yang ia dapatkan sejak tahun 2023 lalu.

Tak heran, pada tahun 2024 ini Axelsen belum naik podium utama lagi sejak BWF World Tour Finals 2023.

Rapor Menawan Viktor Axelsen

(Kualifikasi Olimpiade Paris 2024)

- Sudirman Cup 2023: Knock Out

- Indonesia Open 2023: Juara

- European Games 2023: Juara

- Japan Open 2023: Juara

- Kejuaraan Dunia BWF: Perempat Final

- China Open 2023: Juara

- Hong Kong Open 2023: Babak 32 Besar

- Denmark Open 2023: Babak 16 Besar

- French Open 2023: Babak 32 Besar

- Kumamoto Masters 2023: Juara

- BWF World Tour Finals: Juara

- Malaysia Open 2024: Semifinal

- French Open 2024: Babak 16 Besar

- All England 2024: Perempat Final

Perbedaan Statistik dengan Jojo & Ginting

Statistik apik dari Axelsen masih berbanding terbalik dengan Ginting dan Jojo.

Di mana kebanyakan dua anak asuh Coach Irwansyah ini justru acapkali masih inkonsisten.

Ketika keduanya berada dalam momentum apik, tak jarang jika dalam waktu dekat sulit untuk menjaga momentum tersebut.

Seperti ketika Jojo juara Hong Kong Open, justru dia melempem di Asian Games dan tur Eropa.

Sama halnya dengan Ginting yang dirasa faktor luck-nya masih kurang.

Peraih medali perak Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (Kiri) dan peraih medali emas Jonatan Christie (kanan) dari Indonesia merayakan di podium setelah berlaga di Final Tunggal Putra Kejuaraan Bulu Tangkis All England Open di Utilita Arena di Birmingham, Inggris tengah, pada 17 Maret. 2024. (JUSTIN TALLIS / AFP)
Peraih medali perak Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (Kiri) dan peraih medali emas Jonatan Christie (kanan) dari Indonesia merayakan di podium setelah berlaga di Final Tunggal Putra Kejuaraan Bulu Tangkis All England Open di Utilita Arena di Birmingham, Inggris tengah, pada 17 Maret. 2024. (JUSTIN TALLIS / AFP) (AFP/JUSTIN TALLIS)

Seperti ketika dia nyaris brace gelar di tur Asia, misinya digagalkan Axelsen.

Tepatnya setelah juara Singapore Open 2023, Ginting melesat ke final Indonesia Open 2023.

Sayang, di final ia kalah dari Axelsen dan harus puas keluar sebagai runner-up.

Padahal, momentum Ginting sepanjang tahun 2023 itu memang cukup bagus.

Diharapkan setelah Ginting bisa mengalahkan Axelsen di All England 2024 lalu, bisa jadi pelecut jika bertemu lagi di turnamen mendatang.

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas