Bahas Dualisme, Ketum NOC Indonesia Segera Temui Federasi Tenis Meja Internasional
Okto mengatakan dalam komunikasi sebelumnya dengan ITTF, bahwa ITTF ingin ada kepastian organisasi mana yang benar-benar menjadi representasi
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Bahas Dualisme, Ketum NOC Indonesia Segera Temui Federasi Tenis Meja Internasional
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mengatakan dirinya diundang federasi tenis meja internasional, ITTF guna membahas keikutsertaan tenis meja Indonesia di ajang internasional
Seperti diketahui, konflik organisasi tenis meja Indonesia PP PTMSI dengan PB PTMSI yang sudah berlangsung lama, akibat konflik tersebut prestasi tenis meja di Indonesia seakan jalan ditempat.
“Hasil dari Rapat Anggota Tahunan yang dilakukan Komite Olimpiade Indonesia telah kita laporkan ke ITTF,” kata Okto di Kawasan Pejaten, Jakarta, Sabtu (30/3/2024).
“Insyaallah Senin (hari ini) kami diundang untuk komunikasi dengan ITTF untuk membahas lebih lanjut tentang positioning Indonesia di kancah dunia maupun persiapan di fase yang lain,” sambungnya.
Okto mengatakan dalam komunikasi sebelumnya dengan ITTF, bahwa ITTF ingin ada kepastian organisasi mana yang benar-benar menjadi representasi cabor tenis meja Indonesia.
Apabila konflik dualisme berakhir, menurut Okto tak menutup kemungkinan Indonesia bakal menggelar event-event internasional tenis meja.
Okto percaya cabor tenis meja Indonesia bakal Berjaya kembali di kancah internasional apabila diurus dengan serius tanpa adanya konflik antar organisasi.
“Yang disampaikan oleh ITTF, selama 20 tahun terakhir ini, dinamika yang terjadi di tenis meja Indonesia cukup dinamis. Sehingga mereka ingin kepastian Kami terus berkomunikasi dengan ITTF dan mudah-mudahan atas dukungan dari semua pihak atas kebesaran hatinya, bukan cuma dari Komite Olimpiade Indonesia, terutama dari masyarakat tenis meja, bisa bangkit kembali dan bisa tampil, karena kami juga dapat angin segar,” terang Okto.
“Kalau nanti Indonesia sudah siap, kesempatan untuk jadi tuan rumah kegiatan internasional pun bisa terlaksana. Nanti mudah-mudahan ketika ini bisa dirampungkan, Liga bisa jalan, baik itu dari Divisi 1, Divisi 2, hingga Divisi 3,”
“Sangat terbuka juga peluangnya untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Tenis Dunia (WTT). Semuanya menjadi sangat mungkin kalau ditanya sudah siap. Ini PR besar yang harus kita selesaikan bersama. Yang paling penting atlet tenis meja Indonesia bisa naik ke panggung dunia,” pungkasnya.