Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Batal di Indonesia Arena, Indonesia Open Jadi Turnamen Super 1000 dengan Kapasitas Penonton Terkecil

Hal tersebut menyusul gagalnya Indonesia Open 2024 berlangsung di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Batal di Indonesia Arena, Indonesia Open Jadi Turnamen Super 1000 dengan Kapasitas Penonton Terkecil
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting bersiap bertanding melawan pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen dalam babak final Kapal Api Group Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023). Anthony Ginting gagal menjadi juara tunggal putra Kapal Api Group Indonesia Open 2023 setelah dikalahkan Viktor Axelsen dengan skor 14-21 dan 13-21. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Jadi untuk ridging sendiri kami itukan untuk memasang lampu di atas harus makai ridging yang nembak dari atas. Ridging tersebut sebenarnya tidak berat, seperti di Istora bisa dan kami pernah pasang juga di ballroom untuk kompetisi di bali itupun bisa," kata Armand Darmadji, dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Mungkin karena (Indonesia Arena) dibangun ada kepentingan lain di strukturnya tidak bisa menopang keperluan kami untuk ridging yang dipasang lampu di atas seberat 6 ton tidak bisa dipasang. Sebenarnya tidak terlalu berat karena ridging-nya sendiri beratnya 2 ton, hanya lampu tambahan 4 ton dan itupun menurut kami masih dalam taraf yang wajar. Mungkin (Indonesia Arena) dulu dibangun cepat untuk FIBA, jadi mungkin ada yang tidak terhitung. Itu asumsi kami ya," jelasnya.

Armand Darmadji mengatakan bahwa pihaknya bersama BWF dan juga atlet pun sudah sempat melakukan survei untuk penggunaan Indonesia Arena.

Selain berisiko, Armand pun mengatakan secara estetika penggunaan ridging mengganggu pandangan penonton yang menyaksikan pertandingan di lapangan.

"Namun setelah melakukan uji survei di sana, kami tiga kali bolak-balik dengan tim, baik dengan BWF, pemain untuk uji latihan di sana, tim ahli untuk struktur, ternyata jawaban dari mereka, kami mendapat surat dari PPK GBK bahwa kami tidak bisa mengadakan event, karena strukturnya tidak bisa dipasang di sana," ucap Armand.

"Kami tidak bisa memaksakan karena berisiko di sana. Lalu kalau dipaksa, itu juga akan tidak bagus dilihat penonton, sehingga akan menurunkan kelas Indonesia," jelasnya.

Sekadar informasi, Indonesia Open 2024 akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada 4-9 Juni mendatang.

Berita Rekomendasi

Turnamen ini akan menjadi ajang penentuan untuk penentuan seeding atau nomor unggulan di Olimpiade Paris 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas