Biang Kerok Gagalnya Pink Spiders Jadi Juara, Pelatih Sebut Cuma Idola Megawati yang Tampil Bagus
Pelatih Pink Spiders Marcello Abbondanza mengungkap biang kerok kegagalan timnya meraih juara Liga Voli Korea Selatan.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
"Kami mencoba melakukan perubahan, dan kami menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, namun tim secara keseluruhan tidak banyak berubah. Saya tekankan aspek mentalnya. Itu tidak bergerak ke arah yang saya inginkan,” katanya dengan menyesal.
Pelatih berusia 53 tahun itu pun merasa hasil runner up yang didapatkan timnya serasa pantas lantaran banyaknya kekurangan di beberapa sektor.
"Saya kira hasil tersebut wajar karena kami tidak berusaha mengembangkan aspek teknis atau mental. Ini sudah terjadi dua tahun berturut-turut, sehingga perlu diperbaiki dan diubah," katanya.
Bagi Kim Yeon-koung, kegagalan mendapatkan trofi juara ini terasa cukup apes baginya.
Impian Kim Yeon-koung untuk menjuarai Liga Voli Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun pupus.
Dilansir News1, terakhir kali pemain yang dijuluki Ratu Voli Korea Selatan ini menjadi juara adalah pada 2008/2009.
Baca juga: Rival Megawati Menyala, Juara Bersama Hyundai Hillstate dan Sandang Status MVP di Final
Di era itu, penampilan Kim Yeon-koung cukup bersinar. Pemain yang kini berusia 36 tahun itu memang tampil apik di awal karirnya.
Bersama Pink Spiders ia tiga kali juara dalam kurun empat tahun, musim 2005-06, 2006-07, 2008-09.
Setelah itu ia kemudian melanglang buana ke luar Korea, bermain di Liga Jepang, Turki dan China dan mendapatkan berbagai gelar di klub yang dibelanya.
Kim baru kembali Korea pada 2020 dan bergabung lagi dengan Pink Spiders. Ia begitu elu-elukan kala itu.
Hal ini tak lepas dari statusnya sebagai pemain kelas dunia karena pengalamannya di luar negeri.
Pink Spider langsung menjadi kandidat utama untuk meraih gelar. Namun kenyatakan yang terjadi tak sejalan dengan yang diimpikan banyak orang.
Kim Yeon-koung dikalahkan oleh GS Caltex di partai final sehingga harus puas menempati runner up.
Gagal menjadi juara, Kim sempat kembali lagi bermain di China bersama Shanghai Bright Ubest pada 2021/2022.
Ia kembali lagi ke Pink Spider di musim lalu, 2022/2023. Nasib apes lagi-lagi tak mau menjauhi Kim setelah kalah di tiga laga terakhir.
(Tribunnews.com/Tio)