Popsivo Polwan memimpin 8-4 pada teknical time out yang pertama.

Dalam situasi tertinggal, Gresik Petrokima justru sering melakukan kesalahan sendiri.

Poin secara percuma mereka berikan kepada Popsivo Polwan, serve seringkali gagal menyeberangi net dengan baik.

Dari pinggir lapangan, Pedro Lilipaly selaku pelatih Gresik Petrokima begitu semangat memberikan instruksi.

Kondisi tersebut setidaknya berhasil memberi lecutan semangat bagi Mediol Yoku dkk.

Terus dikejar hingga 15-13, Lardi selaku pelatih Popsivo Polwan langsung mengambil time out guna memperlebar jarak keunggulan.

Menuju poin kritis, chemistry antar pemain Popsivo Polwan justru menurun.

Dari kubu Gresik Petrokima, serve mereka yang menekan juga menjadi momok bagi Popsivo Polwan.

Hingga akhirnya Gresik Petrokima mampu menyamakan kedudukan 21-21.

Setelah berjalan alot, tiga serangan beruntun Madison mampu membuat Popsivo Polwan menyudahi pertandingan dengan kemenangan 29-27.

Lanjut ke set kedua, kesalahan dari Gresik Petrokima memberikan keuntungan kepada Popsivo Polwan hingga mampu unggul 4-2.

Gresik Petrokima terlalu mudah membuat kesalahan meski set kedua baru dimulai.

Terus melaju, Popsivo Polwan bisa mempertahankan keunggulan dari 15-12 hingga menuju poin kritis 20-16.

Monster blok dari Voronkova menjadi penutup yang sempurna bagi kemenangan Popsivo Polwan 25-18.