Lifter Eko Yuli Fokus Turunkan Berat Badan Hingga 7 Kilogram Sebelum Tampil di Olimpiade Paris 2024
Atlet angkat besi andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan terus bersiap jelang tampil pada Olimpiade Paris yang bergulir pada 26 Juli – 11 Agustus 2024.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atlet angkat besi andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan terus bersiap jelang tampil pada Olimpiade Paris yang bergulir pada 26 Juli – 11 Agustus 2024.
Dalam fase persiapan ini, lifter kelahiran Lampung tersebut mengatakan sudah dalam progress yang baik.
“Ya, untuk persiapannya sudah lebih baik dari sebelumnya, recovery juga sudah berjalan bagus, memang belum 100 persen tapi sudah menunjukkan perbaikan lah yang pastinya, dan mudah-mudahan satu bulan terakhir ini bisa siap tanding di Olimpiade,” kata Eko Yuli di Djakarta Theatre, Sarinah, Jumat (5/7/2024).
Eko Yuli yang sudah tampil empat edisi Olimpiade sebelumnya menilai untuk Olimpiade 2024 ini yang menjadi tantangan, yakni dirinya sendiri.
Pasalnya, dirinya kini sudah menginjak usia 34 tahun. Usia yang dibilang tidak muda lagi bagi seorang atlet.
“Tantangannya yang pasti mungkin dari segi fisik sendiri ya, karena memang usia senior juga harus menyesuaikan lagi pola istirahatnya, recovery-nya, itu sih yang agak sulit,” kata peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
“Karena memang kalau masih 20 tahunan kan mungkin kita bisa hajar-hajar saja. Kalau sekarang mungkin tidak bisa seperti itu, jadi treatment-nya lebih berbeda,” terangnya.
Dalam masa persiapan ini yang menjadi PR bagi Eko Yuli yakni menurunkan berat badan.
Seperti diketahui, Eko Yuli bakal turun di kelas 61kg, sementara berat badan saat ini 68kg.
Meski overweight, Eko optimistis pada pertandingan nanti, berat badanya bakal menurun, menyesuaikan nomor pertandingan yang ia ikuti.
“Ya bener masih di angka 68 (kg) Memang ini minggu depan lah mulai sering menurunkan. Mungkin kami tim angkat besi kan mungkin terbang tanggal 21 Training camp dulu di Paris. Jadi sebelum terbang itu minimal sudah di 66,” pungkasnya.