Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sikap Legowo Marc Marquez soal Belum Juara MotoGP Lagi, The Baby Alien: Enggak Terobsesi

Marc Marquez menunjukkan sikap legowonya yang belum juara MotoGP lagi saat balapan dengan motor Ducati, tegasnya dirinya tidak terobsesi.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Sikap Legowo Marc Marquez soal Belum Juara MotoGP Lagi, The Baby Alien: Enggak Terobsesi
MotoGP
Sikap Legowo Marc Marquez soal Belum Juara MotoGP Lagi, The Baby Alien: Enggak Terobsesi - Marc Marquez berpose setelah finis kedua di sprint race MotoGP Prancis 2024, Sabtu (11/5/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Marc Marquez menunjukkan sikap legowonya yang belum juara MotoGP lagi saat balapan dengan motor Ducati.

Marc Marquez menegaskan bahwa dirinya tidak terlalu terobsesi dengan juara balapan meskipun merasa dirinya kembali kompetitif dengan Desmosedici GP23.

Bukan berarti kakak Alex Marquez ini tidak menginginkan juara lagi walau sejauh ini dirinya meraih beberapa hasil manis seperti podium kedua atau ketiga di MotoGP 2024.




Juara dunia delapan kali menuturkan bahwa memang dirinya mencoba untuk kembali juara, namun tidak begitu berambisi.

Rider berjuluk The Baby Alien itu hanya ingin kembali menikmati balapan sebagai rider yang kompetitif di atas kuda besinya.

Selebrasi Marc Marquez setelah berhasil finis P2 di main race MotoGP Prancis 2024, Minggu (12/5/2024).
Selebrasi Marc Marquez setelah berhasil finis P2 di main race MotoGP Prancis 2024, Minggu (12/5/2024). (MotoGP)

"Saya sangat menikmatinya (balapan). Dan Anda bisa melihat bagaimana saya merayakan posisi ketiga dan kedua," kata Marquez dilansir Speedweek.

"Saya harap saya bisa memenangkan balapan lagi. Tentu saja saya akan mencobanya, tetapi itu adalah sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Itu bukan sebuah obsesi."

BERITA TERKAIT

"Dan ketika Anda berada dalam tim yang merayakan hasil ini bersama Anda dalam suasana yang luar biasa, itu sangat membantu."

Pembalap Spanyol ini membandingkan dirinya ketika masih di Honda dengan RC213V yang kompetitif dengan kondisinya saat ini.

Jomplangnya kondisi tubuh Marquez yang saat ini sudah dipenuhi cedera membuat perubahan mentalitas sebagai seorang pembalap.

Ia bahkan menerangkan bahwa sebuah hal 'normal' untuk tidak menjadi nomor 1 tiap balapan.

Kadang bagi Marquez saat ini, menjadi rider urutan minimal 10 besar adalah capaian realistis baginya.

Hanya saja memang jika bisa menang adalah capaian spesial. Dari situ ketika kini dia punya 'senjata' baru, dia ingin menjadi yang spesial lagi yaitu juara balapan.

Baca juga: Marc Marquez Buka Tabir Pilihan Ketiga jika Gagal ke Ducati: MM93 Join KTM atau Aprilia

"Pendekatannya benar-benar berbeda. Cedera ini mengajari saya banyak hal sebagai pribadi dan juga sebagai seorang profesional," jelas Marquez.

"Saya sekarang mengerti bahwa tidak normal menjadi nomor 1. Yang normal adalah menjadi yang kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam."

"Orang yang menang adalah 'yang spesial'. Kami akan mencoba untuk menjadi 'yang spesial' lagi di masa depan, namun kami harus menunggu waktu yang tepat."

Bicara soal persaingan dengan rider muda yang kompetitif seperti Jorge Martin, Pecco Bagnaia, dan Pedro Acosta jelas tidak mudah.

Sebab dari kacamata Marquez, tiga rider tersebut masih memiliki naluri alami untuk bertarung menjadi juara.

Sama halnya dengan apa yang kekasih Gemma Pinto itu lakukan ketika dirinya masih berstatus rookie di kelas MotoGP.

Dia bertarung tak kenal takut demi bisa merebut hasil manis tiap seri balapan.

"Marc Marquez, 32 tahun. Saat Anda tiba di sini sebagai anak berusia 20 tahun, Anda tahu MotoGP tapi Anda tidak tahu apa-apa tentang apa yang sedang terjadi."

"Anda hanya mengandalkan naluri alami Anda, Anda bertarung melawan nama-nama besar dan Anda tidak akan rugi."

"Saat ini, para pembalap muda datang dengan kecepatan yang berbeda, tanpa cedera dan dengan naluri alami."

Bagi Marquez kedigdayaan dari Acosta, Martin, atau Bagnaia saat ini adalah sebuah momentum emas.

Bisa dikatakan ini sebuah proses alami seorang atlet balap motor.

"Ketika saya mengikuti Acosta, Martin atau bahkan Bagnaia, yang berusia lima atau bahkan lebih dari sepuluh tahun lebih muda dari saya, mereka membalap dengan cara yang alami."

"Terkadang mereka tidak terlalu memikirkan motornya. Hal ini terkadang bisa menjadi sesuatu yang positif. Saya mengerti bahwa ini adalah proses alami dalam kehidupan setiap atlet," tandasnya.

Baca juga: Timbulkan Perpecahan di Italia, Duet Marc Marquez-Pecco Bagnaia Bentuk Nafsu Ducati Rajai MotoGP

Kendati demikian, Marquez sejatinya masih bisa bersaing di tengah moncernya rider muda.

Tak heran jika melihat beberapa hasil terakhir, pembalap 32 tahun itu bisa bersaing untuk sekadar meraih podium.

Hal ini yang diharapkan jadi pelecut agar rider dengan nomor #93 itu bisa kembali menjuarai balapan.

Untuk sekadar catatan, terakhir kali Marquez juara MotoGP yaitu pada seri Emilia Rogmana tahun 2021 lalu.

Jika dikalkulasikan, Marquez puasa kemenangan balap sudah hampir tiga tahun lamanya.

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas