Mission Impossible Gregoria Mariska ke Final Olimpiade Paris 2024, 3 Ratu Badminton Mengadang
Gregoria Mariska Tunjung mempunyai jalan berat untuk menggapai laga final karena bersua An Se-young, Ratchanok Intanon, Akane Yamaguchi.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Gregoria Mariska Tunjung melawan mission impossible untuk menggapai laga final badminton sektor tunggal putri di Olimpiade Paris 2024.
Jorji, sapaan akran Gregoria Mariska Tunjung, diadang tiga ratu badminton dalam usahanya merengkuh keping medali emas pada Olimpiade kali ini.
Sebagai informasi, Gregoria Mariska Tunjung baru akan melakoni laga babak 16 besar melawan wakil Korea Selatan, Kim Ga-eun, Jumat (2/8/2024) pukul 02.00 WIB.
Di atas kertas, Jorji lebih diunggulkan memetik kemenangan atas kompatriot An Se-young tersebut. Sebab, dirangkum dari laman resmi BWF, Jorji mempunyai dominasi mutlak atas pebulutangkis berusia 26 tahun tersebut.
Keduanya bersua sebanyak 8 kali di berbagai event badminton Internasional. Dan hasilnya, Gregoria Mariska Tunjung menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.
Di babak perempat final lah ujian sesungguhnya bagi Jorji dalam upaya menggapai laga final dimulai.
Jika menang dari Kim Ga-eun, Gregoria Mariska Tunjung akan bersua ratu badminton Thailand, Ratchanok Intanon.
Tunggal putri Thailand itu mendapatkan keuntungan karena memperoleh sistem 'bye' yang membuatnya otomatis lolos ke 8 besar.
Dilihat dari head to head, Ratchanok Intanon menang telak atas Jorji. Pebulutangkis asal Wonogiri membukukan satu kemenangan dari 9 kali bentrok kontra Ratchanok Intanon.
Menariknya, kemenangan Jorji atas Ratchanok Intanon didapat saat bersua di Thomas dan Uber Cup 2024. Kala itu Gregoria menang dengan skor 2-0 (22-20 21-18).
Perlu perjuangan ekstra keras bagi Gregoria untuk menundukkan Intanon, melihat bagaimana dominasi sang lawan atas dirinya.
Baca juga: Bagan 16 Besar Tunggal Putri Badminton Olimpiade Paris 2024: Peluang Besar Gregoria Dapatkan Medali
Ujian Jorji tak berhenti sampai di situ. Andai menembus babak semifinal, Gregoria Mariska Tunjung akan menantang pemenang laga Akane Yamaguchi vs An Se-young.
Di babak 16 besar, An Se-young mendapatkan keberuntungan dengan "bye" otomatis lolos ke 8 besar. Sedangkan Akane lebih dulu menghadapi wakil Thailand, Supanida Katethong.
Di atas kertas ratu badminton Jepang, Akane Yamaguchi lebih diunggulkan atas sang lawan. Sehingga final kepagian antara Akane kontra ratu badminton Korea Selatan, An Se-young terjadi di semifinal.
Pertemuan keduanya tercatat sebanyak 13 kali dengan Akane membukukan 13 kali menang, dan sisanya menjadi milik An Se-young.
Akan tetapi dalam hal ini, menjadi tantangan bagi Jorji. Sebab, head to head pertemuannya baik melawan An Se-young, ataupun Akane Yamaguchi benar-benar buruk.
Melawan Akane Yamaguchi, Gregoria Mariska Tunjung 'hanya' mampu mengemas 5 kemenangan dari 19 pertemuan. Sisanya jelas menjadi milik tunggal putri andalan Jepang itu.
Lalu An Se-young, bahkan Jorji tidak sekalipun diberikan kemenangan dalam tujuh pertemuan. Bocah ajaib asal Korea Selatan itu menyapu bersih pertemuannya dengan Gregoria Mariska dengan kemenangan.
Ini artinya, ada tiga ratu badminton dunia yang siap mengadang Gregoria Mariska Tunjung dalam usahanya lolos ke laga final.
Terakhir kali tunggal putri Indonesia yang mampu meraih medali emas di ajang Olimpiade ialah Susi Susanti. Tepatnya di edisi 1992 di Barcelona.
(Tribunnews.com/Giri)