Kemudian emas satunya didapat oleh Rizki Juniansyah dari cabor angkat besi nomor +73kg putra.

Terakhir ada satu medali perunggu yang dipersembahkan oleh Gregoria Mariska dari cabor badminton.

Tiga koleksi medali Indonesia di Olimpiade Paris 2024 mengantarkan Merah-Putih nangkring di ranking 32 dalam klasemen.

Torehan itu sejauh ini masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara dari Asia Tenggara.

Saat ini Filipina jadi negara Asia Tenggara no.1 dalam papan klasemen perolehan medali Olimpiade Paris 2024 dengan koleksi 2 emas dan 2 perunggu.

Andaikan Indonesia bisa menambah satu medali saja, bisa mendekat atau bahkan menggusur Filipina.

Oleh karena itu layak dikawal perjuangan dari Nurul Akmal pada pertandingan esok dalam memperebutkan medali emasnya.

Lawan Nurul Akmal

Menilik lawan-lawan yang akan dihadapi oleh Nurul, terdapat 12 peserta dari 12 negara yang akan akan mencoba melakukan angkatan snatch dan juga clean & jerk terbaik demi mendapatkan medali emas.

Dari 12 itu, ada lima yang patut menjadi perhatian dan bisa menjadi penghalang bagi wakil Indonesia untuk menambah medali.

Pertama adalah lifter asal China, Li Wenwen. Atlet 24 tahun ini merupakan juara bertahan atau peraih medali emas Tokyo 2020.

Bukan hanya sekadar memenangkan emas, penampilan Li Wenwen kala itu cukup memmukai dengan memecahkan tiga rekor olimpiade sekaligus.

Baca juga: Nurul Akmal, Mike Tyson asal Aceh Berpeluang Pecahkan Rekor Emas 32 Tahun Silam di Olimpiade 2024

Dilansir laman Olympics, ia memecahkan rekor Olimpiade untuk angkatan snatch seberat 140kg, lalu juga celan & jerk 180kg serta angkatan total dengan berat 320 kg.

Ia juga merupakan pemiliki rekor dunia untuk nomor 81kg putri. Tiga rekor dunia dicatatkannya di Kejuaraan Asia Angkat Besi di Tashkent, Uzbekistan pada 2021 lalu.

Kala itu, Li Wenwen memecahkan rekor total angakatan 335 kg, setelah rekor untuk snacht 148kg dan juga clean & jerk 187kg.