Impian Malaysia Ambyar, Sejarah Tanpa Medali Emas Kembali Hantui Negeri Jiran di Olimpiade
Impian kontingen Malaysia untuk pecah telur medali emas di Olimpiade sirna setelah Muhammad Shah Firdaus Sahrom mengalami insiden.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Hanya saja takdir seakan berkata lain, medali emas masih belum ditakdirkan berjodoh dengan Malaysia.
Tiga wakil Malaysia cabor badminton tersebut justru malah kompak tumbang di babak semifinal.
Lee Zii Jia yang kalah melawan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dengan skor 21-14 dan 21-15 di semifinal.
Aaron Chia/Soh Woii Yik disingkirkan andalan China, Lia Wei Keng/Wang Chang, 21-19, 15-21 dan 21-17.
Sementara, Pearly/Thinaah juga tumbang di tangan Chen Qingchen/Jia Yifan, 21-12, 18-21 dan 21-15.
Pada akhir ceritanya, Lee Zii Jia dan Aaron Chia/Soh Woii Yik hanya mampu mempersembahkan medali perunggu.
Sementara, Pearly/Thinaah harus menyerah pada perebutan tempat ketiga dan batal membawa pulang medali dari Paris.
Perjuangan Malaysia untuk meraih emas pertama Olimpiade akhirnya benar-benar berakhir antiklimaks.
Malaysia Masih Puasa Medali Emas di Sejarah Olimpiade
Sebagai salah satu negara besar di Asia Tenggara, fakta Malaysia belum pernah meraih emas di Olimpiade menjadi sebuah kejutan.
Apalagi Malaysia sudah berulangkali tampil di perhelatan Olimpiade sejak pertama kali digelar 1896.
Lee Chong Wei yang pernah menguasai dunia badminton saja tidak mampu meraih emas meski sudah tiga kali tampil di final Olimpiade.
Dari sekian banyak negara Asia Tenggara yang tampil di Olimpiade, setidaknya baru lima negara yang sudah meraih emas.
Pertama adalah Indonesia lewat Susi Susanti yang menjadi pendulang medali emas pertama tahun 1992.
Pada edisi 1996, Thailand yang merupakan tetangga sekaligus rival Indonesia baru memenangkan emas pertamanya di Olimpiade.