Fakta Marc Marquez si Raja Garasi, Teror Membayangi Pecco Bagnaia sebagai Penguasa Ducati
Marc Marquez dijuluki sebagai raja garasi setiap tim yang diperkuat karena tidak pernah dikalahkan oleh rekan setimnya selama di MotoGP.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Rivalitas Marc Marquez dengan Francesco 'Pecco' Bagnaia di Ducati menjadi sorotan. Faktanya ada sebuah statistik yang membuktikan MM93 layak disemati julukan Raja Garasi MotoGP.
Pasalnya selama berkompetisi di kelas para raja MotoGP mulai 2013, Marc Marquez tidak pernah gagal mengalahkan rekan setimnya. Akankah tren itu berlanjut?
Superstar MotoGP asal Spanyol itu bertandem dengan pembalap-pembalap top sejak debutnya di kelas premier di Honda pada 2013.
Marquez berduet dengan Dani Pedrosa di enam tahun pertamanya, dan masing-masing semusim bersama Jorge Lorenzo, Alex Marquez, Pol Espargaro, dan Joan Mir.
Hasilnya, Marc Marquez selalu mengungguli mereka. Terkecuali di musim 2020 ketika Marquez nyaris absen sepenuhnya akibat cedera parah di Jerez.
Bahkan di Gresini pada musim ini, Marquez berada di atas adiknya, Alex, yang lebih berpengalaman menunggangi Desmosedici.
Tantangan besar lainnya akan dihadapi si Bayi Alien pada musim depan.
Marquez akan berduet dengan Pecco Bagnaia di Ducati, pebalap yang menguasai jagat MotoGP dalam tiga musim terakhir. Bagnaia juga masih difavoritkan untuk juara dunia lagi di musim ini.
Marc Marquez mengatakan, persaingannya dengan Bagnaia di Ducati nanti akan berbeda dengan persaingan yang pernah dihadapinya di Honda.
Akan tetapi, bagaimanapun Marquez hanya berharap levelnya akan meningkat karena setim dengan Bagnaia
"Itu akan menjadi pengalaman baru bagiku, karena saya ada di Repsol Honda dan juara bertahan, Jorge Lorenzo datang, Joan Mir datang, yang sama-sama juara dunia," kata juara dunia MotoGP enam kali, dikutip dari laman Crash.
"Tentu saja aku [sudah] memiliki datanya sekarang, tapi di dalam garasi yang sama itu selalu berbeda dan dari sudut pandang tersebut, kuharap kami bisa saling membantu."
Baca juga: Bocor Kata-kata Marc Marquez Menyerang Pecco Bagnaia setelah Insiden di Portimao
"Soalnya, pada akhirnya kan dia itu kompetitif dan aku juga kompetitif. Ini akan menjadi bantuan terbesar di dalam garasi untuk meningkatkan level kami," ungkap Marc Marquez menambahkan.
Fakta memang tidak bisa dipungkiri, kembalinya Marquez mampu bersaing di grid depan, memberikan hiburan bagi penikmat MotoGP. Namun realita hasil, MM93 kesulitan untuk finis terdepan.
Tak sedikit yang menjadikan pembalap asal Cervera, Spanyol ini sebagai bahan olok-olokan, dengan mengklaim eranya sudah berakhir.
Terlebih berkaca dari papan klasemen, Marquez semakin tergerus dengan kembalinya penampilan terbaik Bastianini. Ditambah lagi superioritas Jorge Martin dan Pecco Bagnaia yang sulit digulingkan.
Akan tetapi Motosan merangkum sebuah data yang menunjukkan, Marquez lebih baik ketimbang para pembalap penunggang Desmosedici GP23.
Dan perlu dicatat, Martin, Bagnaia, dan Bastianini dilengkapi spek motor terbaru untuk mengarungi musim ini. Beda dengan Marquez yang mendapatkan spek motor yang dikendarai ]Johann Zarco musim lalu.
Jika dihitung, Marquez sudah 1000 hari tanpa kemenangan di kelas premier sejak terakhir kali di Emia Romagna 2021. Kini menjadi pertanyaan, apakah ini akhir dari seorang Marc Marquez?
Tidak, jawabannya terletak kepada data yang dirangkum Motosan.
Pada pertengahan musim 2024, rata-rata poin yang dimiliki pembalap Ducati penunggang GP24 ialah 183 poin. Sedangkan rider yang menaiki GP23 memiliki rataan angka 109 poin, dengan Marc Marquez sebagai penyumbang terbanyak, 179.
Dari data ini menegaskan, bahwa Desmosedici GP23, khususnya Marc Marquez, menjadi kuda besi terbaik kedua di grid MotoGP 2024.
Aprilia sejauh ini memiliki rata-rata poin 81,5. KTM di kisaran 73,25. Belum lagi dua pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha yang tenggelam dengan rataan poin 9,75 dan 28,5 poin.
Dari data ini menunjukkan, bahwa Marc Marquez belum kehilangan kualitasnya sama sekali. Bahkan sebaliknya, dia hanya kalah dalam hal perangkat motor.
Ini akan menjadi tantangan bagi para pembalap mulai MotoGP 2025.
Sebab Marquez resmi bertandem dengan Bagnaia, yang artinya juara dunia MotoGP 8 kali itu memperoleh spek motor terbaru dalam perburuan gelar juara dunia.
(Tribunnews.com/Giri)