Melansir NST, Lee diprediksi memang kurang persiapan untuk mentas di Japan Open edisi kali ini.

Sebab agenda sang atlet setelah meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 cukup padat.

Adapun jadwal padat Lee pasca-Olimpiade adalah melakoni wawancara dengan stasiun radio, kegiatan sosial, hingga menjadi model di Bukit Bintang.

Walau dirinya kurang persiapan, sejatinya Lee telah menuntaskan kewajiban dan komitmennya kepada BWF selaku federasi badminton dunia.

Pasalnya aturan BWF menegaskan bahwa 15 pemain tunggal dan 10 pemain ganda teratas dunia harus bertanding di semua ajang Super 1000 dan Super 750 dalam satu musim, kecuali untuk alasan yang sah seperti cedera atau sakit.

Memang jadwal Japan Open 2024 merupakan turnamen yang perhelatannya paling dekat dengan Olimpiade Paris 2024 setelah rampung.

Karena itu banyak pemain elite memutuskan untuk absen seperti Viktor Axelsen dan Kunlavut Vitidsarn, serta para pemain unggulan, Jonatan Christie dan Li Shi Feng, mengundurkan diri.

Absennya para pemain top ini menciptakan peluang bagi pemain-pemain baru seperti Lanier yang menaklukkan Lee.

Lanier bukanlah pendatang baru di bulu tangkis. Dia peringkat 29 dunia dan memiliki prestasi yang mengesankan.

Seperti meraih perunggu di Kejuaraan Dunia Junior 2023, gelar juara Eropa Junior 2022, dan menjadi runner-up di Canada Open Super 500 baru-baru ini.

Tak heran dengan kondisi Lanier yang lebih fit dan prestasi apiknya sukses menumbangkan Lee yang memang kurang persiapan.

(Tribunnews.com/Niken)