Kuota Peserta Terpilih Audisi Umum PB Djarum 2024 Unlimited, Yoppy Rosimin: Tergantung Kualitas
berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi pemain bulutangkis masa depan ini menyasar tiga kategori usia, yaitu U-11, KU11 dan KU12.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kuota Peserta Terpilih Audisi Umum PB Djarum 2024 Unlimited! Yoppy Rosimin: Tergantung Kualitas Pemain
TRIBUNNEWS.COM - Klub bulutangkis PB Djarum dan Bakti Olahraga Djarum Foundation tidak mematok jumlah peserta terpilih yang akan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan kesempatan bergabung bersama klub tersebut dalam audisi umum PB Djarum 2024.
Seperti diketahui, rangkaian seleksi dalam upaya pencarian calon atlet bulutangkis masa depan itu sudah bergulir mulai Selasa, 10 September 2029 hingga Sabtu, 14 September 2029 di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga: 2.487 Peserta Ikut Audisi Umum PB Djarum 2024, Para Legenda Bulutangkis Kumpul di GOR Jati Kudus
Dari sebanyak 2.487 pendaftar, panitia mengonfirmasi kalau sebanyak 1.966 peserta mengikuti proses seleksi.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin dalam konferensi pers yang diikuti Tribunnews, Rabu (11/9/2024) menjelaskan, pihaknya tidak mematok berapa peserta yang berhak mendapatkan beasiswa bulutangkis dan kesempatan bergabung di klub bulutangkis tersohor itu.
"Kuota unlimited, tergantung kualitas pemain. Artinya kalau kualitasnya (punya bakat) seperti Kevin Sanjaya atau Butet (Liliyana Natsir), tentu kami akan ambil (beri beasiswa dan kesempatan gabung ke PB Djarum)," kata Yoppy di ruang serba guna GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Rabu.
Sebagai informasi, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi pemain bulutangkis masa depan ini menyasar tiga kategori usia, yaitu U-11, KU11 dan KU12 baik putra dan putri.
Yoppy menjelaskan pengelompokan usia peserta audisi bulutangkis ini menjadi bagian dari inovasi yang terus dilakukan pihaknya setiap tahun demi mendapatkan atlet terbaik.
Pada penyelenggaraan sebelumnya, audisi umum bulutangkis PB Djarum hanya menyasar U-11 dan U-13.
Dijelaskan, hal ini bertujuan agar para peserta bisa bertemu lawan yang sepadan berdasarkan usia dan dengan kualitas teknik bermain maupun mental yang setara.
“Pengelompokan usia ini memang tidak familiar untuk proses seleksi atlet bulutangkis pada umumnya. Tapi memang kami selalu menjadi pionir. Bukan berarti ingin berbeda dari yang lain, tapi kami mempertimbangkan fairness serta hasil diskusi bersama peserta maupun pelatih. Dengan terobosan ini, para peserta bisa bertanding dengan lawan seusia dan kualitas yang tak jauh berbeda,” imbuh Yoppy.
Libatkan Kejelian Para Legenda Bulutangkis
Dalam proses seleksi ini, PB Djarum tak hanya menyertakan tim pencari bakat yang berasal dari jajaran pelatih klub tersebut, namun juga memboyong sejumlah legenda bulutangkis untuk ikut menyeleksi para peserta turnamen.
Sederet legenda bulutangkis Indonesia yang turut serta memantau bakat para peserta Audisi Umum PB Djarum 2024 sejak hari kedua itu antara lain Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Maria Kristin, Richard Mainaky, Marlev Mainaky, Hariyanto Arbi, Debby Susanto, Susy Susanti, Ivana Lee, Chafidz Yusuf, Liem Swie King, Lius Pongoh, dan Kevin Sanjaya.
"Para legenda bulutangkis PB Djarum dan Indonesia ini berperan dalam menilai kualitas pemain. Mereka punya kejelian," papar Yoppy.
Dia juga menyoroti tingginya animo peserta audisi tahun ini.
Tak kurang dari 1.966 pebulutangkis belia mendaftarkan diri untuk mengikuti proses seleksi. Mereka datang dari berbagai daerah di Tanah Air, seperti Sumatera 63 peserta, Kalimantan 53 peserta, Jawa Tengah 1.242 peserta, Jawa Barat 188 peserta, Jawa Timur 203 peserta, Bali 9 peserta, Sulawesi 32 peserta, dan Papua 19 peserta.
Angka ini melonjak drastis dibanding tahun lalu sebanyak 1.529 peserta.
Yoppy menyatakan, angka ini merupakan merupakan angka kesepertaan tertinggi sejak pihaknya menggelar Audisi Umum yang berpusat di satu kota saja yaitu Kudus.
"Kami mengucapkan terima kasih atas tingginya animo peserta, yang datang dari seluruh penjuru Indonesia, dengan segala problematikanya bisa datang dan berkompetisi. Kami menghargai niat para peserta dengan memberikan pelayanan yang baik agar mereka mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka," katanya.
Selain itu, tingginya animo peserta Audisi Umum PB Djarum tahun ini, sambung Yoppy, juga menunjukkan kalau ekosistem bulutangkis Indonesia terjaga.
“Animo yang besar ini tentu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi PB Djarum, tapi juga menandakan bahwa mata rantai regenerasi atlet Tanah Air masih terjaga,” ujar Yoppy.
Format Sistem Gugur, Cari Fighting Spirit
Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2024, Sigit Budiarto menuturkan, bahwa selain kategori usia, inovasi lain dalam ajang pencarian bakat bulutangkis ini adalah skema di fase screening.
Pada Audisi Umum tahun lalu, peserta diberi kesempatan 5-10 menit untuk mencuri perhatian tim pencari bakat maupun legend, agar bisa lolos ke babak turnamen.
Sedangkan di tahun ini, fase screening mengadopsi pertandingan dengan sistem gugur 1 game hingga poin ke-21 (tanpa deuce/setting).
Peserta yang menang berhak melaju ke babak turnamen.
Sigit menyoroti, dengan skema ini, para tim penilai akan bisa melihat tidak hanya skill dasar para peserta, namun juga fighting spirit yang mereka punya.
Sigit menekankan, daya juang pemain di lapangan, adalah faktor yang tidak bisa diabaikan dan justru penting untuk dicermati untuk kemudian diasah.
“Dengan skema ini, peserta harus punya persiapan matang, memiliki daya juang tinggi, kemampuan yang mumpuni, dan totalitas ketika bertanding. Sebab, kemenangan akan menentukan mereka melangkah ke fase berikutnya atau tidak. Kami berharap agar atlet-atlet calon generasi masa depan memiliki mental juara, baik ketika bertanding maupun di luar lapangan,” tegas Sigit.
Setelah fase screening, tahapan berikutnya ialah tahap turnamen.
Untuk kategori putra, Super Tiket diberikan kepada para semifinalis, sementara di kategori putri, peraih Super Tiket yang melenggang ke tahap karantina adalah para finalis di babak turnamen.
Fasilitas ini akan diberikan bagi atlet yang memiliki kriteria tertentu, meski dalam proses seleksi mengalami kekalahan.
Pemain yang mendapat fasilitas ini dianggap tim penilai punya keistimewaan tersendiri terlepas dari hasil turnamen yang mereka dapatkan.
Adapun karantina diselenggarakan selama empat minggu dengan dua kali fase eliminasi, yang bertujuan melihat potensi dan mentalitas atlet.
Mereka yang lolos di tahap karantina akan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan bergabung bersama PB Djarum.