Cerita Nova Armada, Pelatih Indonesia yang Bawa Atlet Parabadminton Malaysia Sukses di Paralimpiade
Pelatih asal Klaten itu membawa perubahan mencolok di bulutangkis Malaysia, terutama di sektor parabadminton.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Cerita Nova Armada, Pelatih Indonesia yang Bawa Atlet Parabadminton Malaysia Sukses di Paralimpiade
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Nova Armada mungkin terdengar asing di telinga pecinta bulutangkis Indonesia.
Namun, tidak di Negeri Jiran, Malaysia.
Pelatih asal Klaten itu membawa perubahan mencolok di bulutangkis Malaysia, terutama di sektor parabadminton.
Dia merupakan pelatih dari peraih medali emas Paralimpiade dua edisi, Tokyo 2020 dan Paris 2024, Cheah Liek Hou.
Nova Armada dulunya adalah seorang atlet tunggal putra Indonesia di awal tahun 1990-an.
Bahkan, dia tergolong cukup sukses sehingga bisa menembus Pelatnas PBSI.
Sayangnya, dia tidak bertahan di level kompetitif, sakit paru-paru yang diderita memaksanya hanya bertahan sekira tiga tahun di Pelatnas.
"(Tahun) 92 kalau enggak salah ya masuk ke pelatnas. Tapi saingan saya ingat banyak bagus-bagus waktu itu, saya hanya kurang dari tiga tahun lah, saya sakit habis itu keluar (Pelatnas)," ujar Nova, dalam wawancara bersama Tribun Network.
Sempat bekerja di bidang lain, Nova Armada pun mendapatkan tawaran dari melatih di Malaysia di tahun 2004.
"Tapi akhirnya ada tawaran di Malaysia di Kuala Lumpur, dan saya mulai pergi tahun 2004," cerita Nova.
Sejak saat itu lah, Nova sudah bertemu dengan Cheah Liek Hou.
Pelatih asal Klaten itu pun sudah mencium bakat Cheah Liek Hou sejak lama.