12 Klub di LPI Gunakan Pelatih Asing
Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang diharapkan dapat melahirkan bakat-bakat lokal, ternyata sebagian besar dilatih pelatih asing
Editor: Iwan Apriansyah
12.
Medan Bintang
Pelatih: Rene Van Eck
(Belanda)
Rene Van Eck banyak mencicipi pengalaman bermain di
sejumlah klub Eropa, seperti Excelsior Rotterdam, FC Den Bosch, FC
Nuernberg, FC Wintherthur, SC Kriens, dan FC Lucerne. Gantung sepatu
sebagai pemain, Van Eck langsung menjadi pelatih. Setelah meraih
sertifikat UEFA Pro Coach Licence, pria asal Belanda ini melatih klub
Jerman, Carl Zeiss Jena, dan kini di Medan Bintang.
13.
Medan Chiefs Pelatih: Joerg Steinebruner
(Jerman)
Sepak bola Asia bukan barang baru bagi Joerg Steinebruner.
Pelatih asal Jerman ini berpengalaman melatih sejumlah klub Singapura,
seperti Woodland Wellington, Sengkang Punggol, dan Etoile. Mulai tahun
2011, Steinebruner menangani Medan Chiefs.
14. Persebaya
Surabaya
Pelatih: Aji Santoso (Indonesia)
Tidak
ada yang menyangsikan kiprah Aji semasa masih bermain. Posisi bek sayap
kiri timnas Indonesia adalah langganannya, begitu juga dengan ban
kapten. Reputasi itu yang membuatnya pernah membela klub-klub papan atas
Tanah Air, seperti Arema Malang, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan
Persema Malang. Sejak 2009, Aji dipercaya menangani Persebaya.
15.
Persema Malang
Pelatih: Timo Scheuneman
(Jerman)
Pelatih kelahiran Jerman yang fasih berbahasa Indonesia ini
pernah bermain di klub college Amerika Serikat, Master
Mustangs, dan pada 1997 menjadi pemain Persiba Balikpapan. Setelahnya,
Indonesia seakan menjadi tanah air bagi Timo. Memegang lisensi
kepelatihan UEFA A sejak 2007, Timo pernah dipercaya menangani timnas
sepak bola putri Indonesia di SEA Games 2008 dan Persema sejak 2010.
16.
Persibo Bojonegoro
Pelatih: Sartono Anwar
(Indonesia)
Sartono adalah sosok yang sudah lama dikenal pencinta
sepak bola Indonesia. Salah satu pencapaian besar Sartono adalah membawa
PSIS Semarang menjadi juara perserikatan 1987 dengan mengalahkan
Persebaya Surabaya di final. Selain melatih Persibo, Sartono juga sempat
duduk di bangku pelatih timnas futsal Indonesia pada 2002.
17.
Real Mataram
Pelatih: Jose Basualdo
(Argentina)
Jose Basualdo pernah mencicipi Piala Dunia 1990 dan 1994
semasa masih bermain membela timnas Argentina. Seusai gantung sepatu,
Basualdo menangani klub Ekuador, Deportivo Quito. Setelahnya, Basualdo
menangani sejumlah klub Amerika Latin, seperti Universitario de
Deportes, El Porvenir, Cienciano, Santiago Morning, dan Universidad de
Santiago FC, sebelum akhirnya dipinang Real Mataram.
18.
Semarang United FC
Pelatih: Edy Paryono
(Indonesia)
Edy Paryono merupakan pelatih yang berpengalaman karena
sempat menyerap ilmu dari Ivan Kolev dan Peter Withe ketika menjadi
asisten dua pelatih Eropa itu di timnas Indonesia. Setelahnya, Edy
menjadi pelatih PSIM Yogyakarta, PSIS Semarang, Persipur Purwodadi,
hingga akhirnya menangani Semarang United pada musim perdana Liga Primer
Indonesia.
19. Tangerang Wolves
Pelatih:
Paulo Camargo (Brasil)
Di negara asalnya, Brasil, Paulo Camargo
dikenal sebagai pelatih yang sangat serius menangani tim dan jeli
menciptakan pemain berbakat. Salah satu anak didiknya adalah Kaka ketika
masih bermain di tim yunior Sao Paulo Futebol Clube. Kini, kemampuan
tersebut dapat ditularkan ke Indonesia. (LPI)