TRIBUNNEWS.COM - Skuad Barcelona kemungkinan memilih moda transportasi darat ketimbang udara saat harus pergi ke London guna bertanding di Laga Final Liga Champios melawan Manchester United. Hal itu dikarenakan lalu lintas udara terancam gangguan meletusnya Gunung Grimsvotn di Islandia pada Sabtu (21/5/2011) lalu.

Peristiwa ini tentu mengingatkan kita pada letusan Gunung Eyjafjallajokull di negara yang sama. Efek letusan pada April tahun silam itu mengganggu sebagian besar penerbangan di Eropa sehingga membuat Los Blaugrana terpaksa melalui perjalanan darat ke kandang Inter Milan pada semi-final I Liga Champions musim kemarin di mana mereka kalah 3-1.

Meski para ahli meteorologi mengonfirmasikan bahwa dampak letusan Grimsvotn tak seserius Eyjafjallajokull, jurubicara Barca mengungkapkan bahwa pihak klub masih menganalisa metode transportasi alternatif bagi para pemain dan sekitar 20.000 fans yang akan mendampingi mereka menuju ibu kota Inggris.

“Saat ini kami mengandalkan informasi dari beragam sumber berbeda, tapi kami akan menunggu dan melihat apa yang akan terjadi,” kata sang jubir pada EFE.

Pelatih Pep Guardiola sendiri lebih mengkhawatirkan dampak bencana alam tersebut pada perjalanan fans Barcelona. Namun, apa pun yang terjadi, ia berharap para suporter tak menciutkan niat mendukung tim kesayangan mereka secara langsung di Wembley.

“Saya berharap [efek] gunung berapi tak menghentikan fans kami bepergian [ke London]. Tak akan menyenangkan bila fans kami tak bisa datang,” katanya.

Bila memang jalur penerbangan ditutup, ada dua alternatif yang bisa diambil Barca. Pertama adalah menempuh perjalanan darat sejauh 1500 km ke Calais sebelum naik kereta Eurostar menuju London, atau terbang ke Paris sebelum naik kereta yang sama. Saat ini, jadwal mereka adalah terbang ke London pada Kamis pagi waktu setempat. (goal)