TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persema Malang sudah mengklarifikasi surat undangan kongres salah alamat dari Komite Normalisasi (KN) PSSI. Surat itu memang bukan ditujukan ke Persema tetapi pada Arema Indonesia, sesama tim berbasis di Malang.

"Ya sudah kami tanyakan. Memang ditujukan ke Arema, bukan kami. Entah sengaja atau apa, kami tidak tahu ya," kata Didit Affandy, Cief Executive Officer (CEO) Persema kepada Tribunnews.com, Rabu (29/6/2011) malam.

Surat undangan peserta Kongres PSSI, 9 Juli 2011 di Solo itu ditandatangani Ketua dan Sekretaris KN PSSI. "Surat itu dikirim 5 Juni lalu tapi dengann alamat markas Persema, Jalan Majapahit Kota Malang," ujar manajer Persema, Asmuri.

Dua pekan jelang Kongres PSSI, 9 Juli 2011 di Solo, ujar Didit, Persema tak kunjung mendapat undangan. Didit tetap berharap Persema Malang diakomodasi menjadi peserta Kongres PSSI dan memiliki hak suara.

"Semoga ada upaya (mengaktifkan keanggotaan PSSI, red) lagi. Karena dari awal tujuan kami adalah ingin ikut memperbaiki PSSI," ujar pria kelahiran Blitar, 1965 itu.

Seperti diketahui persema Malang bersama Persibo Bojonegoro memang tak lagi diakui sebagai peserta Kongres PSSI setelah "menyeberang" dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) ke kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) bentukan pengusaha Arifin Panigoro.

Pada Kongres PSSI yang berakhir buntu 20 Mei 2011, dua tim ini tak lagi tercatat sebagai peserta Kongres PSSI. Kondisi berbeda dialami PSM Makassar yang juga klub peserta LPI. Klub kebanggaan warga Makassar dan Sulsel itu tetap memiliki hak suara pada kongres tersebut.