Seharusnya Riedl dan Pemain Timnas Tak Bertemu
pertemuan segelintir pemain Timnas dengan Riedl diharapkan tidak berdampak pada sesuatu yang bisa merugikan Timnas.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik di tubuh Timnas Indonesia mengundang perhatian banyak pihak. Untuk itu, PSSI mesti memfasilitasi pelatih dan pemain untuk harus duduk bersama menyelesaikan permasalahan.
"Duduk satu meja, bicaralah hati ke hati. Ya disapu-sapu lah seperti bapak dan anak, seperti guru dan murid. Sekarang itu tidak dilakukan pendekatan seperti itu, apalagi sekarang kita tahu Ketum (PSSI) baru terpilih, orang suka dan tidak suka pasti banyak," kata Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahril Taher saat ditemui di halaman Kantor PSSI, Jakarta, Senin (12/9/2011).
Syahril pun mengomentari isu tujuh pemain yang diisukan akan hengkang. Ia menyarankan supaya Timnas Indonesia berhenti memiliki sikap saling ketergantungan terhadap para pemain.
"Indonesia ini banyak pemain bola, soal menang kalah, itu hal yang biasa dalam sepak bola. Tapi bagaiman kita memperliihatkan yang sportif kalau kita kalah ya kalah, namanya juga bola. Pasti ada kalah ada menang," ungkapnya.
Syaril pun berharap, pertemuan segelintir pemain Timnas dengan Riedl tidak berdampak pada sesuatu yang bisa merugikan Timnas. Pun, menurutnya, tentu saja pertemuan tersebut akan menyulut petanyaan dari pihak PSSI.
"Apa lagi keadaan seperti sekarang. PSSI dengan dia (Riedl) belum menyelesaikan yang Rp 1,7 miliar. Akibatnya (kesan)kurang baik apalagi menyangkut kekalahan, jadi seharusnya ini tidak demikian (tidak ada pertemuan pemain timnas dan Riedl)," ucapnya.