Pemain Timnas yang Mogok Tak Nasionalis?
Dulu, di Makkasar, Medan bahkan Jakarta pemain merasa malu keluar rumah jika tidak menjadi skuad timnas
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Yudie Thirzano
Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana pemogokan pemain dalam ajang kualifikasi Prapiala Dunia 2014 semakin kencang, bahkan terdengar hingga ditelinga para pengurus teras PSSI di Senayan, Jakarta.
Adalah Koordinator timnas Bob Hippy yang mengaku wacana tersebut selalu berhembus. Akan tetapi, sesungguhnya hal tersebut tidak dapat dibenarkan, karena hingga kini tak ada laporan resmi terkait hal tersebut. Sehingga ia menyatakan bahwa pemogokan pemain sesungguhnya tidak ada.
Ia menggambarkan keadaan zaman dahulu dengan sekarang. Dulu, di Makkasar, Medan bahkan Jakarta pemain merasa malu keluar rumah jika tidak menjadi skuad timnas.
"Nah sekarang kalian tinggal terjemahkan keadaan sekarang dengan yang dulu," katanya di kantor PSSI, Senin (19/9/2011).
Apakah yang sekarang tak punya nasionalisme?"Kalian terjemahkan sendiri," ujarnya.
Ia pun mencontohkan, seorang pemain timnas Yakob Sihasaleh yang melangsungkan pernikahan di pagi hari.
"Malamnya mesti final di Piala Asia di Malaysia. Dia tinggalkan istrinya dengan hanya keris dia ke sana. Nasionalisme dia itu 30000 persen. Oleh karena itu mudah-mudahan bisa saya tumbuhkan dengan Yakob-Yakob yang baru," tukasnya.