Ada 11 Pemain yang Bersejarah Dalam Sukses Juventus
Keberhasilan Juventus meraih trofi Scudetto musim 2011/2012 memperjelas status mereka sebagai tim tersukses di Italia.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Keberhasilan Juventus meraih trofi Scudetto musim 2011/2012 memperjelas status mereka sebagai tim tersukses di Italia. Sejak didirikan pada 1897, klub asal kota Turin tersebut telah mengoleksi 28 titel Serie A, belum termasuk dua gelar scudetto 2005/2006 dan 2006/2007 yang dicopot akibat skandal Calciopoli yang membuat La Vecchia Signora dilempar ke Serie B. Selain 28 Scudetto yang mengisi lemari trofi, status Juventus sebagai tim tersukses di Italia, lemari trofi Juventus juga dijejali trofi-trofi lain, baik kompetisi lokal maupun internasional. Total, Juventus telah mengantungi 52 trofi.
Torehan prestasi Bianconeri tentu tidak lepas dari peran para punggawa yang pernah dan masih memperkuat Juventus. Sebut saja beberapa nama seperti Dino Zoff, Paolo Rossi, Michel Platini, hingga Alessandro Del Piero. Mereka semua di jaman yang berbeda-beda berhasil menghantarkan Juventus pada kejayaan dengan beragam trofi ditambah catatan bagus pribadi. Mereka pun melekat sebagai ikon Juventus dan melegenda bersama Juventus.
Berikut ini adalah deretan punggawa-punggawa Juventus yang berhasil menghadirkan trofi bagi Juventus :
1. Antonio Conte layak dikedepankan sebagai sosok utama dalam Scudetto ke-28 Juventus. Sosok yang diangkat sebagai pelatih Juventus di awal musim 2011/2012 langsung menghadirkan trofi Serie A di tahun perdananya. Pria kelahiran Lecce, 31 Juli 1969 ini merupakan eks punggawa Juventus dalam kurun waktu 1991 hingga 2004. Sewaktu memperkuat Juventus, Conte menjadi sosok gelandang tangguh dan dianggap sebagai salah satu pemain paling berpengaruh sepanjang sejarah Bianconeri.
Sehingga, tidak heran Conte diangkat sebagai kapten tim sebelum akhirnya ban kapten diberikan kepada Del Piero. Saat Del Piero mengalami cedera panjang selama musim 1998-1999, ban kapten kembali melingkar di tangan Conte dan membawa Juventus ke semifinal Liga Champions. Ban kapten tetap melingkar di tangan Conte hingga musim 2001/2002. Pemiliki 419 caps dan 44 gol sepanjang karirnya di Juventus tersebut pun sempat membawa Juventus ke partai puncak Liga Champions 2002/2003 sebelum akhirnya kandas oleh AC Milan melalui adu penalti. Sepanjang karirnya bersama Juventus, Conte telah mempersembahkan lima gelar Serie A (1995,1997.1998,2002,2003), satu gelar Liga Champions (1996), satu Piala Uefa (1993), serta satu Piala Intertoto (1999).
2. John Hansen menjadi punggawa Juventus dalam rentang 1948 hingga 1954. Eks striker asal Denmark ini mencetak 124 gol dalam 187 pertandingan sepanjang karirnya di Juventus. Selama di Juventus, Hansen pun sempat menorehkan namanya sebagai Capocannoniere Serie A musim 1951/1952 dengan raihan 30 gol.
Eks pemain yang awalnya hampir bergabung dengan rival sekota Juventus, Torino tersebut melegenda berkat duet maut dengan kompatriotnya asal Denmark, Karl Aage Praest. Keran gol eks pemain berperawakan tinggi tersebut mengalir deras berkat sodoran umpan-umpan Praest yang bermain di sektor sayap. Duet Denmark tersebut pun berhasil menghantarkan Juventus sebagai juara Serie A musim 1949/1950. Hansen sendiri pun mencetak 28 gol dalam 37 pertandingan. Di musim berikutnya, Juventus menghadirkan sosok Denmark lainnya, Karl Aage Hansen. Berkat kerjasama Hansen bersama dua kompatriotnya tersebut, Bianconeri berhasil merebut gelar scudetto pada musim 1951/1952. John Hansen pun dianugerahi gelar capocannoniere musim tersebut dengan gelontoran 30 gol. Sepanjang enam tahun karirnya di Juventus, Hansen telah mengoleksi 124 gol dari 87 pertandingan.
3. Paolo Montero dikenang sebagai benteng pertahanan Juventus pada 1996 hingga 2005. Selain dikenal sebagai sosok bek tangguh, pria asal Uruguay tersebut juga dikenal sebagai sosok pemain yang tenang saat mengawal jantung pertahanan. Eks pemain yang fasih bermain di sentral dan kiri pertahanan tersebut juga dikenal sebagai pemain langganan kartu merah akibat dari gaya bermainnya yang cenderung keras.
Eks pemain yang mengakhiri karirnya bersama klub Uruguay, Penarol pada 2007 itu merupakan pemain yang menerima kartu merah terbanyak di Serie A. Namun, eks pemain yang didatangkan Juventus dari Atalanta tersebut berhasil menghadirkan empat scudetti (1997, 1998, 2002, 2003), dua gelar Coppa Italia (2002 dan 2004), tiga gelar Super Coppa Italia (1997, 2002, 2003), Piala Super Erropa (1996), Piala Interkontinental (1996), serta satu Piala Intertoto (1999).
4. Pavel Nedved didatangkan Juventus dari Lazio pada bursa transfer musim panas 2001 untuk menggantikan Zinedine Zidane yang dilepas Juventus ke Real Madrid. Sosok asal Republik Ceko tersebut pun menjawab keraguan publik Delle Alpi. Eks pemain kelahiran 30 Agustus 1972 tersebut menghadirkan trofi scudetto di musim debutnya bersama La Vecchia Signora. Semusim berselang, 2002/2003, eks pemain yang dijuluki Furia Cieca oleh tifosi Juventus tersebut kembali menghadirkan scudetti kedua di tahun keduanya di Delle Alpi.
Pada tahun yang sama, Nedved juga berhasil membawa Juventus ke final Liga Champions di Old Trafford. Nedved sendiri tidak bermain di babak final akibat akumulasi kartu kuning. Meskipun gagal membawa Juventus meraih trofi Liga Champions, Nedved dinobatkan sebagai Pesepakbola Eropa Terbaik 2003. Selain trofi scudetto (2001/2002 dan 2002/2003), Sosok yang tetap bertahan di skuad Bianconeri meskipun terdegradasi ke Serie B tersebut juga menghadirkan trofi Super Coppa Italia di tahun yang sama. Nedved kemudian mengundurkan diri dari kancah sepak bola pada akhir musim 2008/2009. Eks pemain yang mengoleksi 247 caps dan 50 gol bersama sepanjang karirnya bersama Juventus tersebut pun kini bergabung dalam jajaran manajemen Juventus.
5. Gianluca Pessoto bergabung dengan Juventus pada 1995. Kehadiran Pessoto membantu Juventus menghadirkan sebutan tim dengan pertahanan terkuat. Selama 12 tahun karirnya di Juventus (1995-2006), eks bek tangguh itu telah mengoleksi 250 caps dan dua gol. Sepanjang karirnya, eks pemain kelahiran 11 Agustus 1970 itu telah menyumbangkan 4 scudetti (1997, 1998, 2002, 2003), 1 Coppa Italia (1995), 4 Super Coppa Italia (1995, 1997, 2002, 2003), Liga Champions (1996), Piala Super Eropa (1996), Piala Interkontinental (1996), serta Piala Intertoto (1999).
6. Gianluigi Buffon tidak diragukan lagi menjadi calon legenda Juventus. Pemain yang mengawali karirnya bersama Parma tersebut berkembang menjadi salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Terakhir, kiper yang dianugerahi gelar Kiper Terbaik Serie A delapan kali tersebut berhasil membawa Juventus meraih scudetto 2011/2012. Sejak didatangkan Juventus dari Parma pada 2001, Buffon menjadi sosok yang tak tergantikan di bawah mistar gawang Juventus. Pemain yang mendapat julukan Superman tersebut telah menghadirkan tiga scudetti bagi Juventus (2002, 2003, 2012), belum termasuk 2 scudetti yang dicabut.
Buffon pun bersama Alessandro Del Piero, David Trezeguet dan Pavel Nedved pun tetap setia di Delle Alpi ketika Juventus didegradasi ke Serie B. Hingga saat ini, kiper yang membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006 tersebut telah mengantungi 324 caps bersama Juventus.
7. Alessandro Del Piero tak pelak telah menjadi ikon Juventus sejak bergabung pada 1993. Del Piero layak menjadi legenda Juventus setelah mencetak 207 gol dari 512 penampilan bersama La Vecchia Signora di Serie A. Namanya pun termasuk ke dalam 125 pemain terbaik di dunia versi Pele. Pemain yang biasa berposisi sebagai penyerang dan penyerang lubang tersebut telah menyumbangkan 6 Scudetti bagi Bianconeri (1995, 1997, 1998, 2002, 2003, 2012), 2 gelar lainnya dicabut akibat skandal calciopolli. Selain itu, pememgang rekor gol Juventus (289 gol) tersebut telah menyumbangkan 4 Super Coppa Italia, 1 Coppa Italia, 1 Liga Champions, 1 Piala Super Eropa, 1 Piala Intertoto, dan 1 Piala Interkontinental. Del Piero pun tercatat sebagai pemain yang paling membela Juventus di berbagai kompetisi dengan 700 penampilan. Gelar Scudetto 2012 pun nampaknya akan menjadi sumbangan gelar terakhir Del Piero untuk Juventus setelah kontraknya yang berakhir musim ini tidak diperpanjang oleh pihak Juventus.
8. Ciro Ferrara merupakan salah satu bek terbaik yang pernah bermain untuk Juventus. Sosok yang sempat melatih Juventus pada musim 2010/2011 tersebut merupakan salah satu pilar penting Juventus di dekade 90-an. Ferrara mengawali karir sepak bolanya bersama Napoli. Sepuluh musim bersama Napoli, Ferrara kemudian hijrah ke Juventus pada 1994. Total 40 penampilan dan satu gol dicapai Ferrara di musim perdananya bersama Juventus. Ferrara pun pernah tercacat sebagai kapten Juventus pada rentang 1995 hingga 1996. Sosok kelahiran 11 Februari 1967 ini kemudian berhasil menghadirkan 6 scudetti bagi Juventus, selain 1 Coppa Italia, 2 Supercoppa Italia, Liga Champions, Piala Uefa, Piala Interkontinental, dan Piala Super Eropa. Deretan prestasi tersebut pun membuatnya dianggap sebagai salah satu bek terbaik di dunia pada eranya. Ferrara kemudian pensiun dari sepak bola sebagai pemain Juventus pada tahun 2005. Bersama Juventus, Ferrara telah melakoni 253 caps dan 15 gol di Serie A.
9. Michel Platini merupakan salah satu pesepak bola terbaik di dunia sepanjang sejarah. Bergabung bersama Juventus pada 1982, Platini berkembang menjadi salah satu pesepak bola terbaik di masa itu. Legenda asal Perancis tersebut pun dua kali dinobatkan sebagai peraih Ballon d’Or pada 1984 dan 1985, pemain pertama yang melakukannya sejak penghargaan tresebut pertama kali diberikan pada 1982. Wajar, selama 5 musim memperkuat Bianconeri, Platini telah menghadirkan 2 Scudetti (1984, 1986), Coppa Italia (1983), Piala Winner (1984), Piala Interkontinental (1985), Piala Super Eropa (1984). Platini sendiri kemudian pensiun sebagai pemain sepak bola bersama Juventus pada 1987. Bersama Juventus di Serie A, Platini telah mencicipi 147 caps dan 68 gol.
10. Dino Zoff tak terlepaskan dari sejarah Juventus. Kiper peringkat tiga terbaik abad ke-20 versi IFFHS ini meraih 6 scudetti bersama Juventus (1973, 1975, 1977, 1978, 1981, 1982), 2 Coppa italia (1979, 1983), serta satu Piala UEFA (1977). Zoff pun pernah tercatat sebagai pemain tertua dan terbanyak tampil di Serie A (570 pertandingan) sebelum akhirnya rekor tersebut dipecahkan oleh Marco Ballota dan Paolo Maldini. Zoff memperkuat Juventus pada rentang 1972 hingga pnsiun pada 1983 dengan 330 penampilan di Serie A.
11. Alessio Tacchinardi merupakan salah satu gelandang bertahan yang pernah dimiliki oleh Juventus. Bersama Juventus, Tacchinardi telah meraih 17 trofi. Tacchinardi bahkan termasuk ke dalam 50 pemain Juventus yang namanya dibadikan di stadion baru Juventus, The Juventus Stadium. Sepanjang karirnya di Juventus, Tacchinardi meraih 5 Scudetti, 1 Piala Italia, 4 Piala Super Italia, 1 Piala Interkontinental, 1 Liga Champions, 1 Piala Intertoto, serta 1 Piala Super Eropa.