PSSI Minta Menpora Tetap Bantu Selesaikan Konflik Sepakbola
PSSI meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk tetap membantu menyelesaikan konflik sepakbola
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM – PSSI meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk tetap membantu menyelesaikan konflik sepakbola nasional, meski Menpora Andi Mallarangeng telah mengundurkan diri.
Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bernhard Limbong, mengatakan, Kemenpora bersama seluruh jajarannya bisa membantu PSSI menyelesaikan konflik yang terjadi di dunia sepakbola Indonesia.
"Langkah yang harus dilakukan adalah Menteri menjawab surat FIFA yang berisi penjelasan bahwa pemerintah akan menyelesaikan dan meminta waktu untuk menyelesaikannya. FIFA pasti menyambut baik," tutur Limbong saat ditemui di kantor PSSI, Jumat (7/12/2012).
Sebelumnya FIFA telah mengirimkan surat tertanggal 26 November 2012, yang meminta pemerintah Indonsia mengambil langkah tegas dan jelas menyelesaikan konflik sepak bola Indonesia.
Mantan Menpora Andi Mallarangeng kemudian merespon surat tersebut dengan memanggil PSSI dan KPSI rabu (5/12/2012). Di pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat semaksimal mungkin tidak dikenai sanksi dari FIFA dan melaksanakan MoU antara PSSI dan KPSI.
Namun hasil kesepakatan itu tidak dijalankan sesuai dengan keinginan. PSSI dan KPSI tidak bersepakat soal voters kongres PSSI di Palangkaraya. Dalam MoU, peserta kongres 10 Desember mendatang harus mengacu pemilih dalam KLB Solo 2011. Namun PSSI memilih tidak melaksanakan MoU karena statuta tidak mengakomodasi MoU atau Joint Comittee.
Bernhard Limbong mengatakan, sebenarnya sudah terlambat kalau saat ini ada perubahan tempat kongres, karena biaya yang dikeluarkan untuk persiapan kongres di Palangkaraya. "Apa susahnya sih, kan tinggal di-mixed pesertanya. Ini malah terjadi keributan soal peserta. Padahal yang penting menggodok penyatuan liga dan revisi statuta," ujarnya.