PSSI Kaltim Versi KPSI Tidak Diundang Kongres PSSI di Palangkaraya
Pengprov PSSI Kaltim, lanjut Budi, termasuk dari 15 Pengprov PSSI di Indonesia yang dibekukan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Pengprov PSSI Kaltim Budi Irawan versi KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) menyatakan, hasil kesepakatan AFC dan Joint Comitte, bahwa peserta yang hadir di kongres nanti, berdasarkan peserta kongres di Solo.
"Patokan kami berdasarkan kesepakatan di joint comitte. Seharusnya, hari ini dilakukan verifikasi peserta oleh penyelenggara (PSSI), tapi itu tidak dilakukan. Dan sekarang kami sudah berada di Jakarta bersama 81 voter yang terdiri dari klub dan pengurus provinsi PSSI," kata Budi Irawan, kepada Tribun, Minggu (9/12/2012).
Pengprov PSSI Kaltim, lanjut Budi, termasuk dari 15 Pengprov PSSI di Indonesia yang dibekukan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. "Untuk klubnya ada tiga yang harus diverifikasi, yaitu Persija Jakarta, Persebaya dan Arema. Karena ketiga klub itu terjadi dualisme," tambah Budi.
Menurut dia, jika kongres akan digelar di Palangkaraya, maka pihak penyelenggara seharusnya memverifikasi seluruh calon peserta yang hadir. Kata dia, mulai dari pemilik hak suar, peninjau dan perwakilan dari FIFA dan Menpora.
"Kami yang tercatat sebagai peserta di kongres Solo tidak diundang oleh PSSI. Peserta yang akan hadir kongres di Palangkaraya, tidak diverifikasi. Karena, kalau peserta diverifikasi, maka akan muncul pertanyaan proses pembekuan 15 Pengprov PSSI se Indonesia oleh Djohar Arifin," cetus Budi.