Terima Surat FIFA, PSSI Kini Serahkan Penyelesaian Konflik pada Menpora
PSSI meminta pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan olahraga (Kemenpora) untuk menjadi fasilitator
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM – PSSI meminta pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan olahraga (Kemenpora) untuk menjadi fasilitator di dalam menyelesaikan konflik sepakbola yang terjadi saat ini. Hal itu sesuai dengan surat yang telah diterima oleh PSSI dari FIFA selaku Konfederasi Sepakbola Dunia.
Sekjen PSSI, Halim Mahfudz mengatakan, PSSI sudah menerima surat FIFA yang dikirimkan kepada Menpora, Roy Suryo. Di dalam surat itu disebutkan bahwa Pemerintah diberikan kepercayaan oleh FIFA untuk menjalankan tugas sebagai fasilitator.
Di dalam surat FIFA yang ditulis oleh Sekjen FIFA, Jeroma Valcke yang dikirimkan pada 15 Februari 2013 lalu, tercantum empat poin penting yang dianggap sebagai langkah tepat untuk menyelesaikan konflik sepakbola nasional.
Empat poin tersebut adalah unifikasi liga, perubahan statuta, pengembalian empat Exco tanpa syarat, dan menyelenggarakan kongres dengan memverifikasi voters kongres Solo Juli 2011.
“Saya juga punya surat FIFA itu. Memang benar pemerintah diminta berperan penting. Tetapi perannya adalah memfasilitasi poin-poin yang sudah disepakati,” ujar Halim Mahfudz saat dihubungi minggu (17/2/2013).
Menurutnya, pemerintah diminta memfasilitasi terwujudnya poin-poin tersebut. Terkait unifikasi liga pada 2014, jelas Halim, kompetisi musim 2013 digulirkan sebagai fase kualifikasi sebelum akhirnya akan disatukan. Ini sesuai dengan 'roadmap' PSSI kepada FIFA sebelumnya.
Sedangkan mengenai timnas, sama sekali tidak disebutkan pemerintah diizinkan untuk mengambil alih timnas. Namun CEO Halma Strategic itu berharap supaya pemerintah dapat memfasilitasi para pemain terbaik di Indonesia bisa bergabung. "Tidak ada pengambil alihan timnas oleh pemerintah. Pemerintah hanya memfasilitasi," jelasnya.
Halim Mahfudz menyerahkan sepenuhnya kepada Roy Suryo. Dia menganggap langkah tersebut memang mutlak wewenang pemerintah. Selain itu, Halim juga tidak mau mendikte Roy yang dinilainya sudah melakukan langkah-langkah bijak sejauh ini. "Terserah langkahnya seperti apa. Asalkan tidak melenceng dari statuta FIFA," katanya.