Roy Suryo: Kongres 17 Maret adalah KLB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, menjelaskan maksud dari surat FIFA
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, menjelaskan maksud dari surat FIFA tertanggal Jumat (22/2/2013) lalu, mengenai rencana Kongres PSSI pada 17 Maret 2013 mendatang.
Menurut Roy, di dalam surat itu FIFA ditegaskan bahwa kongres PSSI yang dilangsungkan pada 17 Maret 2013 nanti adalah Kongres Luar Biasa (KLB). "Saya mendapatkan surat balasan tertanggal 22 Februari 2013. Di mana sebelumnya saya menuliskan surat kepada FIFA untuk menanyakan tentang teknis penyelenggaraan kongres," ujar Roy saat dihubungi TRIBUNnews.com, Senin (25/2/2013).
Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, secara terperinci teknis pelaksanaan kongres seperti yang tercantum di dalam surat yang dikirimkan oleh FIFA kepada Kemenpora.
"Surat itu berisi penegasan FIFA bahwa kongres 17 Maret 2013 bukan Kongres Biasa, tapi Kongres Luar Biasa. Karena sifatnya waktu, karena kurang lebih empat minggu persiapannya."
"Nama kongres luar biasa itu karena kebiasaan saja, karena waktu. Tadinya ada wacana untuk mengundurkan kongres satu dua hari sesuai rencana awal. Namun kami berpikir kongres harus segera dilaksanakan sebelum 20 Maret."
Mengenai agenda kongres, Roy Suryo menginformasikan bahwa agenda tetap menjalankan kesepakatan antara PSSI dan KPSI yang berisikan poin yang sudah disepakati di dalam MOU. Dia menegaskan bahwa peran pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas.
"Agenda kongres berisi revisi statuta, penyatuan liga, pengembalian empat anggota Exco terhukum. Pelaksanaan kongres menggunakan voter solo itu dilakukan sebelum kongres. Jadi saat kongres cuma ada dua agendanya, revisi statuta dan penyatuan liga," imbuhnya.
Roy Suryo menegaskan, tidak ada perubahan agenda. Namun pemerintah sebagai pengawas tidak akan campur tangan jika di kongres nanti berkembang tambahan agenda baru, sesuai permintaan peserta nantinya. "Pemerintah akan selalu mendukung karena ini adalah langkah yang sangat bagus menyelesaikan konflik sepakbola Indonesia," tambahnya.