Erwin Dwi Budiawan: Yang Dilakukan Halim Itu Ilegal
Dua anggota komite eksekutif PSSI, Sihar Sitorus dan Bob Hippy mendukung keputusan digulirkannya kongres luar biasa, 17 Maret depan.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jendral PSSI yang baru saja diberhentikan, Halim Mahfudz ngotot menggelar kongres luar biasa di Bandung.
Dua anggota komite eksekutif PSSI, Sihar Sitorus dan Bob Hippy mendukung keputusan digulirkannya kongres luar biasa, 17 Maret depan.
Langkah itu mendapat tentangan dari banyak pihak, termasuk Menpora Roy Suryo dan para anggota komite eksekutif (exco) yang lain.
"Waktu KPSI gelar kongres dulu dia bilang apa? Kongres tidak sesuai statuta kan. Sekarang dia mau gelar kongres di Bandung, aneh mereka," kata Erwin Dwi Budiawan, salah satu anggota exco.
"Sebenarnya, pernyataan dia (Halim Mahfudz) tidak usah dibesar-besarkan lagi. Karena, tidak ada makna dari apa yang dia katakan. Menyimpang dari aturan yang sebenarnya. Dan dia sudah tidak bisa mengatasnamakan sekjen PSSI lagi," ujarnya.
Selain itu, Erwin juga menegaskan, saat ini Halim Mahfudz tak lagi memiliki hubungan apapun dengan PSSI. Apalagi, setelah posisinya sebagai Sekjen PSSI digantikan oleh Hadiyandra sesuai dengan hasil keputusan rapat Komite Eksekutif, 27 Februari lalu.
Bahkan, FIFA juga telah menerima keputusan rapat Exco tersebut karena sudah kuorum dan sesuai dengan statuta.
"Enam dari 11 anggota PSSI datang dalam rapat itu. Jadi, Halim sudah bukan siapa-siapa lagi di PSSI. Apa yang dilakukan Halim dengan mengatasnamakan PSSI itu ilegal," sambungnya.