Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Jelang KLB PSSI, Beredar Surat Palsu

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memalsukan tanda tangan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret 2013 situasi di kepengurusan PSSI semakin tidak kondusif.

Berbagai upaya coba dilakukan oleh beberapa pihak untuk menggagalkan berlangsungnya kongres.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memalsukan tanda tangan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di dalam surat keputusan tertanggal 7 Maret 2013 terkait keabsahan 18 voters caretaker untuk mengikuti Kongres pada 17 Maret 2013.

Di dalam surat itu tertera tanda tangan Djohar bersama 6 anggota Komite Eksekutif lain, Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Widodo Santoso dan Mawardi Nurdin. Namun tanpa tanda tangan 4 anggota exco yang telah kembali, yaitu La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan dan Robertho Rouw.

Kejanggalan di dalam surat tersebut terlihat secara fisik, karena tidak memiliki nomor surat. Kemudian hanya ada lima tanda tangan di masing-masing lembar surat, padahal secara keseluruhan 6 anggota Exco PSSI dan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin turut menandatangani surat.

Surat tersebut diberikan Sihar Sitorus kepada Menpora, Roy Suryo pada Rabu (13/3/2013) di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta. Sihar Sitorus ke Gedung Kemenpora bersama Tuti Dau dan Bob Hippy.

BERITA TERKAIT

Menanggapi beredarnya surat itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin merasa ada indikasi tanda tangannya dipalsukan. "Tanggal 7 Maret 2013 lalu saya berada di Medan untuk acara Pilkada. Saya tidak ada di tempat," kata Djohar.

Pria kelahiran Sumatera Utara itu menjelaskan, sampai saat ini dia hanya menandatangani permintaan Pengprov PSSI buat hadir dalam kongres.

"Jadi bukan untuk penetapan voters," ujarnya.

Sementara itu, menanggapi beredarnya surat itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, tidak ingin terlalu jauh menanggapi. Dia tetap berpegang pada pernyataan Djohar.

"Bila Djohar sebagai Ketum PSSI tidak mengakui menandatangani surat itu. Saya mengambil kesimpulan surat itu memang tidak ada seratus voters KLB PSSI 17 Maret 2013 telah sah dan telah disepakati. Tidak ada voters lain di luar kesepakatan itu," tegasnya.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas