Arjuna Rinaldi Tolak Operasi Jari Kelingking
Sewaktu aktif sebagai pemain, Arjuna cedera saat menepis bola. Ia menyepelekan rasa sakitnya.
Editor: Dewi Pratiwi
Pelatih kiper tim nasional U14 Arjuna Rinaldi, punya jari khusus yang unik.
Jari kelingkingnya bengkok 90 derajat ke arah luar. Ia tidak bisa mengepal sempurna. Seringkali Arjuna berkelakar, "Jadi mirip telepon genggam kan? He-he-he."
Sekitar 1980-an, sewaktu aktif sebagai pemain, Arjuna cedera saat menepis bola. Ia menyepelekan rasa sakit dan hanya berobat ke tukang urut.
Makin lama, jari kelingkingnya terus membengkok. Diperparah seringnya ia menepis bola.
Ia hanya menahan ngilu yang sering muncul. Lima tahun lalu, eks pemain PS Bangka (1978), PS Setia (1970-an), UMS (1980-an), dan Pelita Jaya itu dapat tawaran untuk merekonstruksi jarinya. Operasi menelan biaya Rp 10 juta.
"Tapi saya tolak. Biar saja, ini jadi kenang-kenangan dan hikmah. Sekarang, sepak bola tidak lagi bisa mengandalkan pengobatan tradisional. Peran medis begitu penting," ujar Arjuna yang kini berada di Myanmar mendampingi Indonesia di kualifikasi Piala Asia U-14.
Selengkapnya baca di edisi cetak Berita Kota Super Ball