Radja Nainggolan Ingin Tahu Adat istiadat Leluhurnya
Meskipun mempunyai darah Batak, namun pemain Cagliari itu mengaku tidak mengetahui adat – istiadatnya
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Radja Nainggolan merupakan pesepak bola keturunan Indonesia. Pemain kelahiran Belgia 25 tahun itu lahir dari pasangan Lizie Bogaerd (Belgia) dan Marianus Nainggolan (Medan, Indonesia).
Meskipun mempunyai darah Batak, namun pemain Cagliari itu mengaku, tidak mengetahui adat – istiadat ataupun budaya asal tanah leluhurnya.
“Saya tidak mengetahui apa-apa tentang budaya Batak. Tetapi suatu hari nanti saya akan belajar,” kata Radja di Jakarta, Senin (17/6/2013).
Radja Nainggolan tiba di Jakarta pada Minggu kemarin sekitar pukul 22.00 WIB. Sesampai di ibu kota dia mendapat sambutan hangat serta diberikan seuntai kalungan kain ulos di bandara Internasional Soekarno Hatta.
Selama berada di Indonesia, Radja akan melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya, yaitu melakukan coaching clinic bersama mantan asisten pelatih timnas Indonesia, Fabio Oliviera di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin ini.
Puncak acara, yaitu melakukan pertandingan persahabatan melawan tim nasional U-23. Radja Nainggolan tergabung di tim Jakarta All Star bersama beberapa legenda klub Persija Jakarta seperti Nuralim, Hendro Kartiko, dan Rochy Putiray.
Selain ke Jakarta, promotor kedatangan Radja Nainggolan ke Indonesia, The Footballicious menjadwalkan kepada Radja untuk berkunjung ke Riau dan Bali. Selain itu apabila memungkinkan dia juga akan mengunjungi Medan, Sumatera Utara.
“Dia ingin ke sana (Medan). Kemungkinan dia ke sana sekitar 70 persen. Mudah-mudahan terwujud,” kata Direktur The Footballicious Andhika Suksmana.